Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band
(1) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Abstract
Gangguan cuaca merupakan kondisi dinamika udara yang secara cepat akan mengubah kondisi cuaca yang berbeda dari sebelumnya. Gangguan cuaca yang menyebabkan terjadinya hujan dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan berbagai kerugian. Hujan yang terjadi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pada 20 Juni 2020 telah mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah salah satunya kecamatan Lamandau. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi atmosfer melalui data anomali suhu permukaan laut, mean sea level pressure, streamline dan moisture transport sedangkan kajian terhadap awan hujan dan curah hujan yang terjadi di wilayah penelitian memanfaatkan data radar cuaca Doppler C-Band. Gangguan cuaca yang memicu terjadinya cuaca buruk adalah peningkatan suhu permukaan laut yang didukung oleh adanya belokan angin disekitar wilayah kejadian. Awan penyebab hujan tumbuh mulai pukul 09.00 hingga 10.30 UTC dengan reflectivity maksimum mencapai 55 – 60 dBz yang terklasifikasi sebagai awan konvektif. Rekonstruksi QPE di wilayah penelitian menunjukan bahwa hujan terjadi dalam durasi 40 menit dengan intensitas puncak sebesar 55.2 mm/jam pukul 10.00 UTC.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
 This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License. View My Stats