Pengaruh Siklus Belajar Hipotesis Deduktif pada Konsep Reaksi Redoks Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

Nina Haerunnissa, Solfarina Solfarina, Indah Langitasari

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh siklus belajar hipotesis deduktif pada konsep redoks terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Sampel penelitian adalah siswa kelas X MIA yang terdiri atas kelas eksperimen dan kontrol yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes, sebanyak 13 soal uraian yang valid dan reliabel,dan lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan KBK siswa berdasarkan nilai N-Gain pada aspek memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, dan memberikan penjelasan lebih lanjut pada kelas kontrol berturut-turut adalah 0,22; 0,25; 0,30; dan 0,27, sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 0,40; 0,41; 0,45; dan 0,40. Nilai N-Gain tersebut menunjukkan tingkat KBK kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal tersebut didukung oleh hasil uji hipotesis menggunakan Independent Sample T-Test yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan KBK antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa siklus belajar hipotesis deduktif berpengaruh lebih baik terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dibanding pembelajaran demonstrasi.

This research aim is to find out the effect of hipotetical deductive cycle learning on redox reaction concept to student critical thinking skills. Type of research is quasi experimental with nonequivalent control group design. Sample of research is students of science class X as experimental and control class taken by purposive sampling technique. Data collection methods used are  test with 13 description questions that has validity and reliability and observation with observation sheet. Data of research result were analyzed by statistic and descriptive. The result showed increasing of CTS based on N-Gain value in aspects simple explanation building basic skills, concluding, and giving further explanation in sequence is 0,22; 0,25; 0,30; and 0,27 at control class and 0,40; 0,41; 0,45; and 0,40 at experimental class. N-Gain value showed CTS level of experimental is higher than control class. Its supported by hipothesis test dengan independent sample t-test result that showed there are differences of CTS between experimental and control class so it can be concluded that hipotetical deductive cycle learning take positive effect to critical thinking skills outcomes of students.

Keywords

Keywords: Critical Thinking Skills, Hipotetical Deductive Cycle Learning, Redox Reaction

Full Text:

PDF

References

Adnyana, G. P. (2012). Keterampilan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Model Siklus Belajar Hipotesis Deduktif. E-Jurnal Pendidikan dan Pengajaran , 201-209.

Antika, T. L. (2017). Hubungan Antara Keterampilan berpikir kritis dengan hasil belajar biologi dengan model REMAPTPS. Science Education National Conference 2017 (pp. 80-89). Pamekasan: Universitas Islam Madura.

Asmarisa, N. d. (2017). Efektivitas Pembelajaran LC 5E Untuk Mengurangi Kesalahan Konsep Redoks dan Retensinya Pada siswa Kelas X. Jurnal Pendidikan , 1277-1282.

Chang, R. (2005). KIMIA DASAR Konsep-Konsep Inti . Jakarta: Erlangga.

Dewi, R. (2016). Analisis Penguasaan Konsep Larutan Elektrolit-Nonelektrolit Siswa Menggunakan Siklus Belajar Hipotesis Deduktif. Jurnal Kimia dan Pendidikan, 1(2).

Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking An Outline of Critical Thinking Dispositions and Abilities. Retrieved Desember 15, 2017, from http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCriticalThinking_51711_000.pdf

Hasruddin. (2009). Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual. Jurnal Tabularsa PPS UNMED , 48-60.

Kirna, I. M. (2010). Determinasi Proposisi Pembelajaran Pemahaman Konsep Kimia melalui Implementasi Pembelajaran Sinkronisasi Kajian Makroskopis dan Submikroskopis . Jurnal Pendidikan Pengajaran. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 185-191.

Kristiani, D. (2016). E-Learninag Dengan Aplikasi Edmodo di Sekolah Menengah Kejuruan. Semarang: Unisbak.

Leicester, M. a. (2010). Critical Thinking Across the Curriculum. New York: McGraw-HilOpen University Press.

Mason, M. (2007). Critical Thinking and Learning. Philosophy of Education Sociaty of Australasia , 339-349.

Meltzeir, D. E. (2008). The Relationship Between Matematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physicn: A Possible hidden variable in diagnostic pretest score. American Journal of Physics. American Journal of Physics, 1259-1268.

Mendera, I. G. (2018). KIMIA SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas .

Noviani, Y., Hartono, Rusilowati, A. (2017). Analisis Pola Pikir Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sains Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif serta Literasi Sains, Journal of Inovative Science Education, 6(2).

Rafiuddin. (2016). Application Of Hypothesis Deductive Cycle Learning Model In The Matter Of Chemical Equilibrium To Improve Critical Thinking Skills Student High School. International Journal of Education and Research, 6(6).

Rasmawan, R. D. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Kerja Ilmiah dan Berpikir Kritis Siswa di Kalimantan Barat. Pontianak: Laporan Kemajuan Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN.

Redhana, I. W. (2009). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pertanyaan Socratik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 151-159.

Sastrika, I. S. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis. e-Journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha , 3.

Slameto. (2015). Metodologi Penelitian dan Inovasi Pendidikan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Supriyanti, F. M. (2013, April 6). Penggunaan Siklus Belajar Hipotesis Deduktif Pada Pembelajaran Larutan Penyangga Untuk Mnegembangkan Keterampilan Berpikir Siswa Kelas XI. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia V "Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter , pp. 92-101.

Taylor, L. A. (2010). Critical Thinking Across The Curriculum: Developing Critical Thinking Skills, Literacy, and Philosophy In The Primary Classroom . England: Open University Press.

Treagust, D. F. (2002). Students’ Understanding of The Role of Scientific Models in Learning Science. Journal of Science Education , 357-368.

Wasonowati, R. R. (2014). Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMAN 2 Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia , 66-75.

Yulianti, I. D. (2014). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Siklus Hipotesis Deduktif Disertai Asesmen Projek Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XII IPA SMAN 1 Semarapura Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi. Jurnal Illmiah Pendidikan dan Pembelajaran Ganesha , 2-4.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad 21: Keterampilan yang diajarkan Melalui Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan Dengan Tema "Isu-Isu Strategis Pembelajaran MIPA Abad 21" (p. 2). Malang: Universitas Negeri Malang.


View Counter: Abstract - 1229 and PDF - 934

Refbacks

  • There are currently no refbacks.