Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan E-Modul Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa
Abstract
Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sangat penting dimiliki oleh siswa. Namun faktanya tingkat kemampuan berpikir kritis siswa khususnya dalam pembelajaran matematika masih tergolong rendah sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kualitas pembelajaran dan menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari kemandirian belajar pada kelas yang menggunakan model problem based learning (PBL) berbantuan e-modul. Penelitian ini menggunakan metode campuran tipe sequential explanatory. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian. Sampel terpilih yaitu siswa kelas IV SDN Slarang Kidul 02 sebagai kelas eksperimen (menggunakan model PBL berbantuan e-modul), siswa kelas IV SDN Slarang Kidul 01 sebagai kelas kontrol (menggunakan model PBL tanpa e-modul). Hasil penelitian menunjukan: (1) kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen mencapai ketuntasan lebih dari 75%; (2) rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen melebihi KKM; (3) proporsi ketuntasan kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol; (4) rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol; (5) peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol; dan (6) kemandirian belajar siswa melalui model PBL berbantuan e-modul berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model PBL berbantuan e-modul merupakan pembelajaran yang berkualitas dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis. Secara kualitatif siswa berkemandirian belajar tinggi mampu melakukan semua tahapan kemampuan berpikikir kritis matematis dengan baik yaitu mengenal masalah, mengumpulkan data atau informasi, menemukan cara, dan membuat simpulan. Siswa dengan kemandirian belajar sedang masih kurang pada indikator menemukan cara. Sedangkan siswa berkemandirian belajar rendah masih kurang pada semua indikator kemampuan berpikir kritis matematis.
Critical thinking is one of the higher order thinking skills that is very important for students to have. However, the fact is that the level of students' critical thinking skills, especially in learning mathematics, is still relatively low, so that quality learning is needed. The purpose of this study was to test the quality of learning and analyze students' mathematical critical thinking skills in terms of learning independence in classes using the e-module-assisted problem-based learning (PBL) model. This study used a mixed sequential explanatory type of method. Research procedures include planning, implementation, and assessment. The selected samples were fourth grade students at SDN Slarang Kidul 02 as the experimental class (using the PBL model assisted by the e-module), fourth grade students at SDN Slarang Kidul 01 as the control class (using the PBL model without the e-module). The results of the study showed: (1) the mathematical critical thinking skills of the experimental class achieved more than 75% completeness; (2) the average value of the experimental class' mathematical critical thinking skills exceeds the KKM; (3) the proportion of mastery of mathematical critical thinking skills in the experimental class is better than the control class; (4) the average mathematical critical thinking skills of the experimental class are better than the control class; (5) the average increase in the mathematical critical thinking skills of the experimental class is higher than that of the control class; and (6) student learning independence through the PBL model assisted by the e-module has a positive effect on students' mathematical critical thinking abilities. It can be concluded that learning with the PBL model assisted by e-modules is a quality learning in improving mathematical critical thinking skills. Qualitatively, students with high learning independence are able to do all stages of mathematical critical thinking skills well, namely recognizing problems, collecting data or information, finding ways, and making conclusions. Students with moderate learning independence are still lacking in finding ways indicators. Meanwhile, students with low learning independence are still lacking in all indicators of mathematical critical thinking ability.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, D. I., Mastur, Z., & Sutarto, H. (2015). Keefektifan model pembelajaran problem based learning bernuansa etnomatematika terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII. Unnes Journal of Mathematics Education, 4(3).
Ardiyanto, B., Chasanah, A. N., & Hendrastuti, Z. R. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas X pada Materi Persamaan Logaritma Ditinjau dari Kemandirian Belajar. MATH LOCUS: Jurnal Riset Dan Inovasi Pendidikan Matematika, 2(1), 15–22.
Bahri, S. P., & Sukestiyarno, Y. I. (2018). Problem Solving Ability on Independent Learning and Problem Based Learning with Based Modules Ethnomatematics Nuance. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 7(2), 218–224.
Creswell, J. (2016). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Pustaka Pelajar.
Fahmy, A. F. R., Wardono, W., & Masrukan, M. (2018). Kemampuan literasi matematika dan kemandirian belajar siswa pada model pembelajaran RME berbantuan Geogebra. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 559–567.
Handajani, S., Pratiwi, H., & Mardiyana. (2018). The 21 st Century Skills with Model Eliciting Activities on Linear Program. Journal of Physics: Conference Series, 1008(1), 1–7. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1008/1/012059
Junaedi, J., & Aripin, I. (2022). Model Problem Based Learning (Pbl) Berbantuan E-Modul Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 4, 164–169.
Kemdikbud. (2014). Konsep dan implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Kusumadewi, O. N., Mariani, S., & Susilo, B. E. (2013). Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 4(1), 57–63.
Maftukhin, M. (2013). Keefektifan Model Pembelajaran CPS Berbantuan CD Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Materi Pokok Geometri Kelas X. Universitas Negeri Semarang.
Nurhidayati, A., Putro, S. C., & Widiyaningtyas, T. (2018). Penerapan model PBL berbantuan e-modul berbasis flipbook dibandingkan berbantuan bahan ajar cetak pengaruhnya terhadap hasil belajar pemrograman siswa SMK. Teknologi Dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, Dan Pengajarannya, 41(2), 130–138.
Nurhidayati, A., Putro, S. C., & Widiyaningtyas, T. (2019). Penerapan model PBL berbantuan e-modul berbasis flipbook dibandingkan berbantuan bahan ajar cetak pengaruhnya terhadap hasil belajar pemrograman siswa SMK. Teknologi Dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan Dan Pengajarannya, 41(2), 130–138.
Permendiknas, R. I. (2006). No 22 Tahun 2006. Tentang Standar Isi Untuk Satiuan Pendidikan Dasar Dan Menengah”. Jakarta: Depdiknas.
Siagian, R. E. F., Marliani, N., & Lubis, E. M. (2021). Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(4), 1798–1805.
Sukoco, H., & Mahmudi, A. (2016). Pengaruh pendekatan brain-based learning terhadap kemampuan komunikasi matematis dan self-efficacy siswa SMA. Jurnal Pendidikan Matematika, 11(1), 11–24.
Syahbana, A. (2012). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa smp melalui pendekatan contextual teaching and learning. Edumatica: Jurnal Pendidikan Matematika.
View Counter: Abstract - 532 and PDF - 398
Refbacks
- There are currently no refbacks.