MODEL KUAT TEKAN DAN TARIK PROPORSI TRAS MURIA DENGAN KAPUR UNTUK BAHAN DASAR MORTAR

Tugino Tugino(1),


(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Abstract

Abstract:  mortar is a mixture of binder and sand with a certain ratio, a binder of cement, lime and trace. Portland cement prices in the market higher. This lead to the high price of construction products, including a simple house san's house is very simple. Then necessary to study the use of other building materials with Portland cement substitute qualified quality and reasonably priced by the community. The object of this research: how much the mechanical properties of mortar with tie material trace (Pozolan). The purpose of this research is to explain the bond between the mattress, lime, and sand and know the basic compressive strength of mortar using a binder tras.As object in this study were from a mixture of trace mortar, lime, and sand. Samples of mortar specimens of size 5 x 5 x 5 cm 3 and 2.5 x 5 x 7.5 cm 3, the composition mix 1 trace: 1 lime: 1 sand: 1 trace: 1 lime: 2 sand and 1 trace: 1 lime: 3 sand. Variablel in this research is a mixture of variable composition and compressive strength / tensile strength. How to capture data with quality test materials, compressive strength, tensile strength test in the laboratory. Data analysis using the average. Results showed the test results of material quality mortar qualify, the average test results mix 1 trace: 1 lime: 1 sand = 47.93 kg/cm2 compressive strength, tensile strength of 4.17 kg/cm2; mix 1 trace: 1 lime : 2 sand = 40.33 kg/cm2 compressive strength, tensile strength of 3.23 kg/cm2; composition mattress is 1 lime: 3 sand = 29.85 kg/cm2 compressive strength, tensile strength of 2.23 kg/cm2. From this research it is advised to wash the mud content mattress for less than 14.04% and the composition mixture thinner for compressive strength and tensile strength can be enhanced

Keywords: trace muria, lime, mortar.

 

Abstrak: mortar merupakan campuran bahan pengikat dan pasir dengan perbandingan tertentu, bahan pengikat berupa semen, kapur dan tras. Harga semen Portland di pasaran semakin tinggi. Hal ini berakibat tingginya harga jual produk-produk konstruksi termasuk rumah sederhana san rumah sangat sederhana. Maka perlu dikaji penggunaan bahan bangunan lain pengganti semen Portland dengan mutu yang memenuhi syarat dan harga terjangkau oleh masyarakat. Obyek kajian dalam penelitian ini : seberapa besar sifat mekanis mortar dengan bahan ikat tras (Pozolan). Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan ikatan antara tras, kapur, dan pasir serta mengetahui kuat  tekan dasar mortar yang menggunakan bahan pengikat tras.sebagi obyek dalam penelitian ini adalah mortar dari campuran tras, kapur, dan pasir. Sampel benda uji mortar dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm3 dan 2,5 x 5 x 7,5 cm3, komposisi campuran 1 tras : 1 kapur : 1 pasir;  1 tras : 1 kapur : 2 pasir dan 1 tras : 1 kapur : 3 pasir. Variablel dalam penelitian ini adalah variable komposisi campuran dan kuat tekan / kuat tarik. Cara pengambilan data dengan uji mutu bahan, uji kuat tekan, uji kuat tarik di laboratorium. Analisis data menggunakan rerata. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji mutu bahan mortar memenuhi syarat, hasil uji rata-rata campuran 1 tras : 1 kapur : 1 pasir kuat tekan = 47,93 kg/cm2, kuat tarik 4,17 kg/cm2; campuran 1 tras : 1 kapur : 2 pasir kuat tekan = 40,33 kg/cm2, kuat tarik 3,23 kg/cm2; campuaran 1 tras : 1 kapur : 3 pasir kuat tekan = 29,85 kg/cm2, kuat tarik 2,23 kg/cm2. Dari penelitian ini disarankan perlu pencucian tras agar kandungan lumpurnya lebih kecil dari 14,04% dan komposisi campuran lebih kurus agar kuat tekan dan kuat tarik dapat ditingkatkan.

Kata Kunci: tras muria, kapur, mortar

Keywords

trace muria; lime; mortar; tras muria; kapur; morta

Full Text:

PDF PostScript

References

Anonim, 1975, Peraturan Tras dan Semen Merah Indonesia, NI-20. Yayasan Dana Normalisasi Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum. Direktorat Jendral Cipta Karya. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.

Anonim, 1971, Peraturan Batu Buatan (Batu Utuh), Yayasan Dana Normalisasi Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum. Direktorat Jendral Cipta Karya. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.

Anonim, 1989, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SKSNI S-04-1989F, NI-20. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Bandung: Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim, 1993, Penelitian Semesn Bersifat Kapur di Daerah Kudus Jawa Tengah, Semarang: Tim Loka. Budiyono, 1984. Pembuatan Batu Cetak, Batu Beton, Batako. Jakarta: Depdikbud.

Kardiyono, T.J. 2000. Teknologi Beton. Yogyakarta : Navitri.

Ronald. 1995. Statistik Terapan. Jakarta : Gramedia.

Sutopo, EW., Bhakti P., 1977. Ilmu Bahan Bangunan I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Refbacks

  • There are currently no refbacks.