ANALISIS GERUSAN LOKAL DI SEKITAR SEMI-CIRCULAR-END ABUTMENT DENGAN PERLINDUNGAN GROUNDSILL PADA FROUD NUMBER (Fr) 0,2
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES
Abstract
Abstract: Local scouring may occur due to changes in flow patterns to reach equilibrium due to the influence of river morphology (can be bend or narrowing the river channel) or blocked by a hydraulic structur. In studying the process of development and as an ingredient pertimbanngan scour in the planning and bridge construction and maintenance, then conducted research on local scour around bridge abutmen which aims to study the milling process, the influence of basic material, protection groundsill, froud number and other flow parameters on the pattern of scour and scour depth and the evaluation of research data to empirical equations. The study of local scour patterns around abutmen is done in clear-water-Scour. The depth of scour observed at specified intervals for a maximum of 180 minutes for each experiment, use equipment that is equipped Recirculating flume sediment bed and movable rigid bed and abutmen of wood. The result showed that the basic material and flow parameters for sub-critical flow conditions with fr = 0.2 affected the depth of scour and scour patterns that occur. Placement groundsill as controlling scour very influential in reducing the scour that occurred. Reduction of the depth of scour that occurs in sand base material a maximum diameter of 2 mm at a distance X1 (B) = 31.25%, and X2 (2B) = 58.33%. On the basis of material maximum diameter of 1 mm sand depth of scour reduction occurs only pad distance X2 (2B) = 48.78%. Distance groundsill good placement in reducing the depth of scour is a 2B-4B.
Keywords: local mashed, abutment, groundsill, froud number
Â
Abstrak: Gerusan lokal dapat terjadi karena perubahan pola aliran untuk mencapai kesetimbangan akibat pengaruh morfologi sungai (dapat berupa tikungan atau bagian penyempitan alur sungai) atau terhalang oleh suatu konstruksi bangunan air. Dalam mempelajari proses perkembangan gerusan dan sebagai bahan pertimbanngan dalam perencanaan dan pembangunan jembatan serta pemeliharaan, maka dilakukan penelitian gerusan lokal di sekitar abutmen jembatan yang bertujuan untuk mempelajari proses penggerusan, pengaruh material dasar, perlindungan groundsill, froud number dan parameter aliran lainnya terhadap pola gerusan dan kedalaman gerusan serta evaluasi data hasil penelitian terhadap persamaan empiris. Penelitian pola gerusan lokal di sekitar abutmen ini dilakukan pada clear-water-scour. Kedalaman gerusan diamati pada selang waktu tertentu selama maksimal 180 menit untuk setiap percobaan, digunakan peralatan Recirculating sediment flume yang dilengkapi rigid bed dan movable bed serta abutmen dari bahan kayu. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa material dasar serta parameter aliran untuk kondisi aliran sub kritik dengan fr= 0,2 berpengaruh terhadap kedalaman gerusan serta pola gerusan yang terjadi. Penempatan groundsill sebagai pengendali gerusan sangat berpengaruh dalam mereduksi gerusan yang terjadi. Reduksi kedalaman gerusan yang terjadi pada material dasar pasir berdiameter maksimum 2 mm pada jarak X1(B)= 31,25%, dan X2 (2B)= 58,33%. Pada material dasar pasir berdiameter maksimum 1 mm reduksi kedalaman gerusan hanya terjadi pad jarak X2 (2B)= 48,78%. Jarak penempatan groundsill yang baik dalam mereduksi kedalaman gerusan adalah 2B-4B.
Kata Kunci: gerusan lokal, abutment, groundsill, froud number
Keywords
References
Anwar, Y. 2004. Pengaruh Kecepatan Aliran terhadap Kedalaman Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang : Semarang.
Breuser. H.N.C. and Raudkivi. A.J. 1991. Scouring. IAHR Hydraulic Structure Design Manual. Rotterdam : AA Balkema.
Dinas PSDA Prov. Jateng. 1996. Hidrolika Terapan. Semarang.
Gunawan, H.A. 2006. Pengaruh Lebar Pilar Segiempat terhadap Perilaku Gerusan Lokal. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang : Semarang.
Hanwar, S. 1999. Gerusan Lokal di Sekitar Abutmen Jembatan. Tesis. Yogyakarta: PPS UGM
Emawan, H.P. 2006. Mekanisme Perilaku Local Scouring Akibat Perubahan Kecepatan Aliran pada Pilar Dengan Chasing. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang : Semarang.
Miller Jr, W. 2003. Model For The Time Rate Of Local Sediment Scour At A Cylindrical Structure. Disertasi. Florida. PPS Universitas Florida. Prasetia, S.P. 2001. Model Pengendalian Gerusan Lokal Akibat Aliran Superkritik di Hilir Pintu Air. Tesis. Yogyakarta: PPS UGM
Sucipto dan Nur Qudus. 2004. Analisis Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan . Nomer 1 Volume 6. Januari 2004. Semarang : UNNES
Triatmodjo, B. 1993. Hidraulika I. Yogyakarta. Beta Offset.
Triatmodjo, B. 1993. Hidraulika II. Yogyakarta. Beta Offset.
Refbacks
- There are currently no refbacks.