ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KOTA - SISTEM TRANSPORTASI - KONSUMSI BBM KOTA-KOTA DI JAWA
(1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang (USM)
Abstract
Abstract: Transportation   sector is sector with the most customer fuel, so fuel consumption for transportation activity should appropriately   get more attention. The increasing activity of transportation syatem especially triggered by the increase of ownership and private vehicle usagegive negative impacts on towns. Ttransportation is sector taking the most fuel got from fossil source which is getting rare and unrenewable. Data collected in this research is: a) data of length of the road, the length of the road, only calculated for asphalted road or reinforced concrete, b) road network pattern,  in the field condition, road network pattern  does not always have the same form as road network pattern in the theory, of (grid, radial/concentric, linear), but there are some modifications, c) road condition, consisting of good, relatively good, poor, and very poor condition category, d) passenger’s public transportation, consisting of public passenger transportation and public bus, e)goos transportation/truck, f) private vehicle consisting of passenger car, bus and motorcycle, g) the length of designated route of public transportation. The highest influence of the town structure on fuel consumption is the number of people, that is 0,986.Town transportation system also has the high influence values on fuel consumption, that is 0,907. Town structure strongly influences fuel consumption is stronger compared to the transportation system on fuel consumption.
Key word:Â influence, town structure, transportation system, fuel consumption.
Â
Abstrak: Sektor transportasi merupakan konsumen yang paling banyak menggunakan BBM, sehingga konsumsi BBM untuk kegiatan transportasi selayaknya mendapat perhatian. Peningkatan kegiatan sistem transportasi khususnya yang dipicu oleh peningkatan pemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi memberikan dampak negatif terhadap kota. Transportasi merupakan penyerap bahan bakar terbesar yang berasal dari sumber fosil yang semakin langka dan tidak dapat diperbaharui. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah : a) data panjang jalan, panjang jalan, dihitung hanya jalan yang aspal atau beton bertulang saja b) pola jaringan jalan, kondisi di lapangan pola jaringan jalan tidak selalu membentuk persis seperti pola jaringan jalan dalam teori (grid, radial/konsentrik, linear) tetapi ada beberapa modifikasi c) kondisi jalan yang terdiri dari kondisi baik, sedang, rusak dan sangat rusak, d) kendaraan umum penumpang, yang terdiri dari MPU (mobil penumpang umum) dan bus umum d) angkutan barang (truk) e) kendaraan pribadi yang terdiri dari mobil penumpang, bus, dan sepeda motor f) panjang trayek angkutan  umum. Pengaruh paling tinggi dari struktur kota terhadap konsumsi BBM adalah Jumlah penduduk yaitu 0,986. Sistem transportasi   kota juga mempunyai nilai pengaruh yang tinggi terhadap konsumsi BBM yaitu 0,907. Struktur kota mempengaruhi  konsumsi BBM sangat kuat dengan nilai loading 0,976. Hubungan struktur kota terhadap konsumsi BBM lebih kuat dibanding dengan sistem transportasi terhadap konsumsi BBM.
Kata kunci: pengaruh, struktur kota, sistem transportasi, konsumsi BBM.
Keywords
References
Andry Tanara, 2003, Estimasi Permodelan Kebutuhan BBM Untk Transportasi Darat (Studi Kasus Palembang), Program Pasca Sarjana MSTT, UGM, Jogya
Alamsyah dan Alik Ansyori (2004), Analisa Formulasi Konsumsi Bahan Bakar Pada Lalulintas sebagai Fungsi dari Berhenti, Tundaan frekuensi Berhenti, Frekuensi Tundaan, dan Kecepatan Kendaraan, (Studi Kasus Di Kotamadya Malang), ITS, Surabaya.
Caroline Sutandi,2007,Advanced Traffic Control System Impacts on Environmental Quality in A Large City in A Developing Country, Journal of The Eastern Asia for Transportation Studies, vol 7.
Departement Perhubungan Darat, 2008, Perencanaan Umum Pengembangan Transportasi Massal di Pulau Jawa, Jakarta.
Edward K. Morlok dan David J. Chang, 2005, Vehicle Speed Profiles To Minimize Work And Fuel Consumption, Transp. Engrg vol. 131 isue 3, pp 173-182.
Ghozali Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali Imam, 2009, Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jeff Kenworthy dan Fellix Laube, 2002, Urban Transport Patterns in a Global Sample of Cities and Their Linkages to Transport Infrastructure, Land-use, Economics and Environment.
Muhammad Nanang Prayudyanto, Corry Jacub, R Driejana, Ofyar Z. Tamin, 2008, Background For Optimization Of Fuel Consumtion At Congested Network Using Hydrodynamic Traffic Theory, Proceeding FSTPT International Symposium.
Pertamina pusat Jakarta, 2008 T.F. Fwa, 2005, Sustainable Urban Transportation Planning and Development Issues and Chalenges for Singapore. Dept ofCivil Engineering of Singapore
Taufiq Suryo, 2010, Merancang Transportasi Publik Kota Bandung : Upaya Estimasi pergerakan dan pemilihan moda optimum, ITB, Bandung
Taylor Peter G., 2005, Modelling The Transport Sector in MARKAL Presented at UKERC, Energy System Modelling Theme (ESMT) workshop, PSI, London.
Varameth Vichiensan, Kazuaki Miyamoto, Muhammad Sani Roychansyah, Yoshiyuki Tokunaga, 2005, Evaluation System of Policy Measure Alternatives for A Metropolis Based on Tranus from The View Point of Sustainability, Journal of The Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 6, pp. 3803-3818.
Varameth V,Kazuaki M, Yoshiyuki T, 2005, Mixed Logit Model Framework with Structuralized Spatial Effect A Test of Applicability with Area Unit Systems in Location Analysis,Journal of The Eastern Asia Society for Transportation Studies,Vol.6, pp.3789-3802.
Xiao Luo, Hajime Daimon, Akinori Marimoto, Hirotaka Koike, 2007, A Study on Traffic
Behavior on High Income People in Asia Developing Countries, Journal of The Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 7, pp. 1222-1235.
Refbacks
- There are currently no refbacks.