PENGARUH BANGKITAN PERJALANAN PEMUKIMAN BARU TERHADAP JARINGAN JALAN AKSES (Studi Kasus Perumahan Bukit Semarang Baru, Mijen Kota Semarang)

Agung Sutarto(1),


(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Abstract

Bukit Semarang Baru Housing Mijen is one of the housing on the outskirts of the city of Semarang that most of the population works in the city, resulting in the overload trip generation pathways roads leading to the city center of Semarang. Hence it is important for transportation planning efforts conducted as early as possible, in this case directed at the generation characteristics and travel patterns in the residential population Bukit Baru Semarang Mijen. From regression analysis found that variables that influence significantly on the number of trips is the number of families, the number of family members working and family income. While family members berusaia over 7 years, family members of the school, motorbike and car ownership less significant effect on the number of trips that occurred. From the analysis of cross-classification with respect to the chi-square value and the value of existing contingency coefficientterlihat strong relationship that the modal choice of Bukit Semarang Baru Housing residents to travel is influenced by the ownership of the vehicle, the trip destination location and income level. Bukit Semarang Baru Housing residents who use public transport to get to the day-to-day activities is relatively small (8.22% taking public passenger cars and 11.42% using bus). In general, 57.08% of the Bukit Semarang Baru Housing residents prefer to use motorcycles. Public transport is more important role for people who are shopping (27.6% by MUP and 23.9% by buses).

Perumahan Bukit Semarang Baru Mijen merupakan salah satu perumahan di pinggiran Kota Semarang yang sebagian besar penduduknya bekerja di Kota Semarang, sehingga terjadi bangkitan perjalanan yang membebani jalur-jalur jalan menuju ke pusat Kota Semarang. Oleh Karena itu penting adanya usaha perencanaan transportasi yang dilakukan sedini mungkin, dalam hal ini diarahkan pada karakteristik bangkitan dan pola perjalanan penduduk di perumahan Bukit Semarang Baru Mijen. Dari analisis regresi diketahui bahwa variabel yang pengaruhnya signifikan terhadap jumlah perjalanan adalah jumlah kepala keluarga, jumlah anggota keluarga yang berkerja dan pendapatan keluarga. Sedangkan anggota keluarga yang berusaia lebih dari 7 tahun, anggota keluarga yang sekolah, kepemilikan sepeda motor dan mobil pengaruhnya kurang signifikan terhadap jumlah perjalanan yang terjadi. Dari analisis Klasifikasi silang dengan memperhatikan pada nilai chi-square dan nilai contingency coefficientterlihat ada hubungan yang kuat bahwa pemilihan moda dari penduduk perumahan Bukit Semarang Baru untuk melakukan perjalanan dipengaruhi oleh kepemilikan kendaraan, lokasi tujuan perjalanan dan tingkat pendapatan. Pendududk Bukit Semarang Baru yang menggunakan angkutan umum untuk menuju tempat aktifitasnya sehari-hari relatif sedikit (8,22% yang menggunakan mobil umum penumpang dan 11,42% menggunakan bis). Secara umum, 57,08% penduduk Bukit Semarang Baru lebih memilih menggunakan sepeda motor. Angkutan umum lebih penting peranannya bagi orang yang berbelanja (27,6% menggunakan MUP dan 23,9% manggunakan bis).

Keywords

Generation Travel; Selection of Vehicles; Bangkitan Perjalanan; Pemilihan Moda;

Refbacks

  • There are currently no refbacks.