TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI PADA TATA LETAK INTERIOR AREA BACA PERPUSTAKAAN Studi Kasus : Ruang Layanan Referensi Perpustakaan DaerahProvinsi Jawa Tengah
(1) Mahasiswa S2 Arsitektur, Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Universitas Diponegoro
(2) Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
(3) Guru Besar Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Diponegoro
Abstract
Space and light are elements that need to be considered in an interior design library. Space Reference Service Central Java Provincial Library during opening hours turn on the lights as an additional light to illuminate the room, this was done because of the condition of the room to maximize the natural light into the room was minimal. This minimal conditions also influenced the layout of the furniture arrangement bookshelf is in the range of openings so that the incoming light is reduced. The purpose of this study was to measure and analyze Level Natural Lighting Interior Layout In Area Read Space Reference Service. The discussion and analysis in this study is quantitative descriptive. Method of Measuring the level of natural lighting in the room is done on a point of reference services Main Measure that is based on the position where the lamp. (Code TU), namely at point Measure Side opening window light in space and outer space, on each plan space services. (Code TUD and TUL) and the Supplementary Measure point in the field of reading the reading table in each room service. (Code TUB). Measuring point is taken at a flat field which is located at the height of 0.75 m or 75 cm above the floor. This flat surface called the working field (Frick, 2008) The results of this study the intensity level of natural light in the space can be further enhanced by optimizing the openings on several sides of the building are not obstructed, Placement Area Read in the reference services optimized by the arrangement of the furniture layout in order to light who entered the area can read more leverage and a standardized 225 lux, furniture layout pattern of structuring a strong influence on a bright light into the space and visual comfort of the space. Results of measurement are mostly located below the minimum threshold standards library reading area that is 225 lux occurs because perletakkan furniture is placed on the side of the light source..
Ruang dan cahaya adalah elemen yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah rancangan interior Perpustakaan. Ruang Layanan Referensi Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah pada jam pelayanan menyalakan lampu sebagai cahaya tambahan untuk menerangi ruangan, hal ini dilakukan karena kondisi ruangan untuk memaksimalkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan sangat minim. Kondisi minim ini juga dipengaruhi pengaturan layout perabot rak buku yang berada di jangkauan bukaan sehingga cahaya yang masuk menjadi berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisa Tingkat Pencahayaan Alami Pada Tata Letak Interior Area Baca Ruang Layanan Referensi. Pembahasan dan analisa pada penelitian ini secara kuantitatif deskriptif. Metode Pengukuran tingkat pencahayaan alami pada ruang layanan referensi dilakukan pada Titik Ukur Utama yakni berdasarkan pada posisi letak lampu. (Kode TU), Titik Ukur Samping yakni pada bukaan cahaya jendela dalam ruang dan luar ruang, pada setiap denah ruang layanan. (Kode TUD dan TUL) dan Titik Ukur Tambahan yakni pada bidang baca yakni meja baca pada setiap ruang layanan. (Kode TUB). Titik ukur diambil pada suatu bidang datar yang letaknya pada tinggi 0,75 m atau 75 cm di atas lantai. Bidang datar ini disebut bidang kerja (Frick,2008).Hasil penelitian ini tingkat intensitas cahaya alami dalam ruang dapat lebih ditingkatkan lagi dengan mengoptimalkan bukaan di beberapa sisi bangunan yang tidak terhalang, Penempatan Area Baca di ruang layanan referensi dioptimalkan dengan penataan layout perabot agar cahaya yang masuk sampai ke area baca dapat lebih maksimal dan sesuai standar 225 lux, Pola penataan layout perabot berpengaruh terhadap kuat terang cahaya yang masuk ke dalam ruang dan kenyamanan visual pengguna ruang. Hasil pengukuran yang sebagian besar berada di bawah batas minimum standar area baca perpustakaan yakni 225 lux terjadi karena perletakkan perabot diletakkan berada di sisi sumber cahaya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ching, Franchis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Airlangga
Frick, Heinz; Ardiyanto, Antonius; Darmawan,AMS. 2008. Ilmu Fisika Bangunan, Seri Konstruksi Arsitektur 8. Kanisius dan Universitas Soegijapranata. Yogyakarta dan Semarang.
Lechner, Norbert. 2007. Heating, Cooling, Lighting – Metode Desain Untuk Arsitektur, Edisi Kedua, Edisi Terjemahan Indonesia. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Manurung, Parmonangan. 2012. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. Andi,Yogyakarta.
Soegijanto. 1998. Bangunan di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab Ditinjau Dari Aspek Fisika Bangunan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung.
Wicaksono, Andri ; Tisnawati, Endah. 2014. Teori Interior. Griya Kreasi, Jakarta.
Wicaksono, Andri ; Yunizar D.K ; Sastra, Suparno. 2014. Ragam Desain Interior Modern. Griya Kreasi, Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.