ANALISIS PANJANG JALAN TERHADAP KONSUMSI BBM PADA BAGIAN WILAYAH KOTA (BWK) I SEMARANG
(1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang (USM)
(2) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang (USM)
(3) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang (USM)
(4) Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang (USM)
Abstract
Konsumsi BBM erat hubungannya dengan sektor transportasi, sehingga dalam memperhatikan efisiensi konsumsi BBM, hendaknya diperhatikan pula sistem transportasinya. Perkembangan sistem transportasi dapat berdampak negatif pada suatu wilayah, antara lain tercemarnya suatu lingkungan, dan kebutuhan bahan bakar yang meningkat. Kebutuhan bahan bakar dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah penduduk, panjang jalan, dan kondisi jalan. Jumlah penduduk tiap tahun sebuah wilayah tergantung pada jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Panjang jalan suatu wilayah tergantung pada tingkat kebutuhan penduduk akan sarana transportasi dan akses dalam bermobilisasi. Faktor yang mempengaruhi kondisi jalan antara lain: faktor perencanaan jalan, pelaksanaan pembuatan jalan, penggunaan jalan dan kondisi alam. Pertumbuhan jalan jauh lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan kendaraan, hal ini berarti menunjukkan terjadinya pembebanan yang belebihan pada jalan, sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jalan. Analisa hubungan panjang jalan, jumlah penduduk dan kondisi jalan terhadap konsumsi BBM dibutuhkan agar masyarakat tahu seberapa besar pengaruh ketiga faktor tersebut dengan peningkatan konsumsi BBM. Pengaruh paling tinggi terhadap konsumsi BBM adalah panjang jalan, (R2= 0,804). Jumlah penduduk juga berpengaruh kuat dalam konsumsi BBM (R2= 0,768). Sedangkan pengaruh kondisi jalan terhadap konsumsi BBM yaitu 0,617
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andry Tanara, 2003, Estimasi Permodelan Kebutuhan BBM Untk Transportasi Darat (Studi Kasus Palembang), Program Pasca Sarjana MSTT, UGM, Jogja.
BPS, Semarang Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kota Semarang dan BAPPEDA Kota Semarang, Semarang.
David J. Chang dan Edward K. Morlok, 2005, Vehicle Speed Profiles To Minimize Work And Fuel Consumption, Transp. Engrg vol. 131 isue 3, pp 173-182.
Departement Perhubungan Darat, 2008, Perencanaan Umum Pengembangan Transportasi Massal di Pulau Jawa, Jakarta.
Dewi Handayani Untari Ningsih, 2010, Analisa Optimasi Jaringan Jalan Berdasar Kepadatan Lalulintas di Wilayah Semarang dengan Berbantuan Sistem Informasi Geografi (Studi Kasus Wilayah Dati II Semarang), Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XV, No.2.
Mitchell Goro O., 2003, The Indicators of Minority Transportation Equity (TE), Sacramento Transportation & Air Quality Collaborative Community Development Institute.
Morlok, Edward K., 1984, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta.
Mudjiastuti Handajani, 1998, Evaluasi Ukuran Kendaraan Angkutan Umum di Semarang Ditinjau Dari Sisi Teknis-Ekonomi dan Lingkungan (Studi Kasus Pedurungan - Mangkang), Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Mudjiastuti Handajani, 2010, Analisis Pengaruh Struktur Kota- Sistem Transportasi- Konsumsi BBM Kota-Kota di Jawa, Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan, No.2 Vol. 12.
Pertamina Region IV, 2002- 2006, Semarang.
Sayogo. K, 1999, Kinerja Layanan Bis Kota di Kota Surabaya, Journal Transportasi, FSTPT vol. 10.
Stead and Marshall, 2001, Transportation and The Environment, Dept. of Economics & Geography Hofstra University, Hempstead, NY, 11549 USA.
Warpani, Soewardjoko, 1990, Merencanakan Sistem Angkutan Umum, Penerbit ITB, Bandung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.