OPTIMALISASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BANGKONG KOTA SEMARANG
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Telp. (024) 8508102
Abstract
The position of the city of Semarang reviewed in national and regional strategic growth will have an impact that is local traffic as well as being large enough. Growth substantial traffic generating traffic flow should be assessed continuously so as not to cause a negative impact. Traffic flow is large enough without setting the appropriate traffic pattern would cause long delays and queues were quite long. Traffic patterns of a road we can see from the pattern setting which is at the intersection of the segment. The parameters studied include the number of vehicles coming out of each arm, current conditions and time of the signal. This analysis includes: basic saturation flow, traffic flow, cycle time, green time, capacity, degree of saturation and traffic behavior. Rated capacity of the intersection for the morning peak period in Simpang Kuhl has a value of 2171 pcu/hour to approach the direction of the straight east. Of the value of the degree of saturation at each approach that most had values> 0.800; especially in the morning to the east to the west and the evening to the west to the east. In the morning peak period the average intersection delay that occurred at 96.10 seconds/pcu. At peak times during the intersection delay by an average of 137.52 seconds/pcu. In the afternoon peak period with an average intersection delay of 111.77 seconds/pcu.
Posisi kota Semarang ditinjau dalam skala nasional maupun regional sangat strategis akan menimbulkan dampak pertumbuhan lalu lintas yang bersifat lokal maupun menerus yang cukup besar. Pertumbuhan lalu lintas yang cukup besar menghasilkan arus lalu lintas yang harus dikaji terus menerus sehingga tidak menimbulkan dampak negatif. Arus lalu lintas yang cukup besar tanpa disertai pengaturan pola lalu lintas yang sesuai akan menyebabkan tundaan yang cukup lama dan antrian yang cukup panjang. Pola arus lalu lintas suatu ruas jalan dapat kita lihat dari pola pengaturan simpang yang berada pada ruas tersebut. Parameter yang diteliti meliputi jumlah kendaraan yang keluar dari masing-masing lengan, kondisi saat ini dan waktu sinyalnya. Analisis ini meliputi : arus jenuh dasar, arus lalu lintas, waktu siklus, waktu hijau, kapasitas, derajat kejenuhan dan perilaku lalu lintas. Nilai kapasitas simpang untuk waktu puncak pagi di Simpang Bangkong memiliki nilai sebesar 2171 smp/jam untuk pendekat timur arah pergerakan lurus. Dari nilai derajat kejenuhan pada masing-masing pendekat yang sebagian besar memiliki nilai > 0,800; terutama pada waktu pagi untuk arah timur ke barat dan waktu sore untuk arah barat ke timur. Pada waktu puncak pagi tundaan rata-rata simpang yang terjadi sebesar 96,10 detik/smp. Pada waktu puncak siang dengan tundaan simpang rata-rata sebesar 137,52 detik/smp. Pada waktu puncak sore dengan tundaan rata-rata simpang sebesar 111,77 detik/smp.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abubakar, 1 (1999), Rekayasa Lalu Lintas, Cetakan Pertama, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota, Jakarta, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Button, K.J. (1986), Transport Economics, London, Gower Publishing Company Ltd.
DPU, (1990), Traffic Managenent, Regional Cities Urban Transport DKI Jakarta Training, Dirjen Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum, (1996), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta, Departemen Pekerjaan Umum.
Hobbs, F.D (1979), Traffic Planning and Engineering Published by Pergamon Press
Hoff and Overgaard (1992), Road User Cost Model, Second Technical Advisory Services on Planning and Programming to the Directorate of Planning, Directorate General of Highways, Ministry of Public Works.
Louis J. Pignataro (1973), Traffic Engineering, Theory and Practice, Englewood, New Jersey, Prentice Hall, Inc.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas.
R.J. Salter (1978), Highway Traffic Analysis and Design., Published by The Macmillan Press Ltd.
R.J. Salter (1983), Traffic Engineering., University of Bradford.
Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Wiliam R. McShane, Roger P. Roess, (1990), Traffic Engineering, Englewood, New Jersey, Prentice Hall, Inc.
Willumsen, L.G, Coymans, J.E (1989), The Value of Fix ed Time Signal Coordination in Developing Countries, London, Traffic Engineering & Control.
Zegeer,C.V, Deen, R.C (1978), Traffic Conflict As A Diagnostic Tool in Highway Safety, Transportation Research Record 667, Washington, D.C, USA, Transportation Research Board.
Refbacks
- There are currently no refbacks.