Dodol Mangga Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Jual Mangga Gedong Gincu
(1) Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang
(2) Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
(3) Sastra Perancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
(4) Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
(5) Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Abstract
Abstrak
Mangga merupakan buah yang cenderung disukai banyak orang. Oleh karena itu, tidak heran jika harga pasaran mangga cukup tinggi, bahkan buah mangga sudah menembus pasar luar negeri. Dalam pengembangan Industri Kecil Menengah, untuk meningkatkan harga jual mangga, banyak ide-ide baru yang dapat dikembangkan dengan cara mengolah buah mangga menjadi makanan dalam bentuk kemasan, seperti keripik, selai, maupun dodol mangga. Tujuan dari pengolahan tersebut adalah untuk bisa dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Pada umumnya, makanan tersebut memiliki daya simpan yang cukup panjang. Sedangkan mangga yang tidak diolah menjadi makanan kemasan akan jauh lebih cepat membusuk. Selain itu, pengolahan makanan tersebut juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah panen serentak yang dapat mengakibatkan harga jual mangga pasaran menjadi rendah. Maka dari itu, ide pengolahan buah mangga dalam bentuk kemasan sangat mambantu dalam hal tersebut.
Abstract
Mango is a fruit that tends to be liked by many people. Therefore, it is not surprising that the market price of mangoes is quite high, even mangoes have penetrated foreign markets. In the development of Small and Medium Industries, to increase the selling price of mangoes, many new ideas can be developed by processing mangoes into packaged food, such as chips, jam, and mango lunkhead. The purpose of the processing is to be consumed by people from various circles. In general, these foods have a fairly long shelf life. Meanwhile, mangoes that are not processed into packaged food will rot much faster. In addition, food processing is also an effort to prevent simultaneous harvests which can result in low market prices for mangoes. Therefore, the idea of processing mangoes in the form of packaging is very helpful in this regard.
Keywords: Development; Dodol Mango; SMEs
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2015. Kabupaten Indramayu. Dikutip dari www.jabarprov.go.id/ongkam.php?me=potensi.indramayu-32k.
Anoraga, P., dan J. Sudantoko. 2001. Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta.
Berry, A., Rodriquez, E., & Sandeem, H. (2001). Small and Medium Enterprises Dynamis in Indonesia. Bulletin of Indonesia Economic Studies, Vol. 37, No. 3, (363-384)
Lestari, Etty Puji. 2010. Penguatan Ekonomi Industri Kecil dan Menengah Melalui Platform Klaster Industri. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, Vol. 6, No. 2, (146-157)
Medina, J. De La Cruz., H. S. Garcia. 2002. Mango : Post-harvest Operation. Food and Agriculture Organization of United Nation (FAO). Veracruz.
Mutholib, A. 2016. Analisis Finansial Umkm Dodol Manga Di Kabupaten Indramayu. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Muzhar, M. 1994. Pengembangan Agroindustri dan Berbagai Permasalahannya. Berita Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Vol. 38, No. 1
Sari, M., dan Asmendri. 2020. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, Vol. 6, No. 1, (41-53)
Satuhu, S., dan Sunarmani. 2004. Membuat Aneka Dodol Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sutawi. 2002. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bayu Media & UMM Press
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Bina Desa
Jurnal Bina Desa
p-ISSN 2715-6311 e-ISSN 2775-4375
Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang
Support by Unnes Journals, part of the Universitas Negeri Semarang.