PREVALENS DIABETES MELLITUS DAN TUBERKULOSIS PARU
(1) Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Abstract
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Insidens kumulatif di Indonesia tahun 2012 adalah 189 kasus per 100.000 populasi dan angka kematiannya sebesar 27/100.000. Faktor risiko penyakit tuberkulosis paru antara lain adalah riwayat diabetes mellitus yang dapat mengakibatkan meningkatnya kerentanan terhadap bakteri tuberkulosis atau memperpanjang waktu pengobatan tuberkulosis. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan karakteristik responden, riwayat penyakit penyerta (Diabetes Mellitus) dan status merokok di antara pasien tuberkulosis paru di Semarang Utara. Penelitian ini adalah studi observasional dengan desain potong lintang. Penelitian ini dilakukan di Semarang Utara dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Analisis data menggunakan chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara riwayat Diabetes Mellitus dengan tuberkulosis paru (26,7%), p value = 0,038, OR=5,092; 95%CI= 0,981- 26,430. Dapat disimpulkan bahwa prevalens tuberkulosis paru dan Diabetes Mellitus sebesar 16,7% dan Diabetes mellitus berhubungan dengan insidens tuberkulosis paru.
Pulmonary TB is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. The incidence of pulmonary TB in Indonesia 2012 was 189 cases in 100,000 populations and the mortality rate was 27/100,000. There are several risk factors of pulmonary TB, e.g. history of diabetes mellitus that causes an increased susceptibility to pulmonary TB germs and smoke. The purposes of this study were to describe the characteristics of respondent, history of co-morbid disease (Diabetes Mellitus) and status of smoking among adult patient of Pulmonary TB in North Semarang Sub District. The type of this study is observational analysis with cross sectional design. The study was conducted in North Semarang with 60 samples. The data analysis was performed by distribution of frequency and chi-square test. The results showed was a relationship between history of Diabetes Mellitus and pulmonary TB (26.7%), p value = 0.038, OR=5.092; 95%CI= 0.981- 26.430. It can be conclude that the prevalence of Tuberculosis and Diabetes Mellitus was 16.7% and Diabetes mellitus have a relationship with the incidence of pulmonary TB.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Minto T A.J Suripatty N, Resianti D. 2010. Kajian Faktor Risiko Tuberkulosis Di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2009. Jurnal Warta Gerdunas TB, 16: 4
Orme I.M. 2001. The Latent Tuberculosis bacillus. Int J Tuberc Lung Dis 5:589-93
Randy Adhi Nugroho. 2011. Studi Kualitatif Faktor yang Melatarbelakangi Drop out Pengobatan Tuberculosis Paru. Jurnal Kemas, 7 (1): 83-90
Simbolon, D. 2007. Faktor Risiko Tuberculosis Paru di Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2 (3)
Sugiarto, Agus. 2004. Faktor-faktor Yang Mempe-ngaruhi Kejadian Tuberkulosis Paru BTA + Pada Penghuni Rumah Kebun Di Bengkulu Utara. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Supriyono, Didik. 2003. Lingkungan Fisik Rumah Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Penyakit TB Paru BTA + Di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Tanjung A, dkk. 1998. Masalah Tuberkulosis Paru di Bagian Penyakit Dalam RS Pirngadi Medan. Medika, 48(10):804-10
Wang CS YC, et.al. 2009. Impact Of Type Diabetes On Manifestations And Treatment Outcome Of Pulmonary Tuberculosis, Epidemiologi Infect, . Impact Of Type Diabetes On Manifestations And Treatment Outcome Of Pulmonary Tuberculosis. Epidemiologi Infect,137: 203-10
WHO. Global Tuberculosis Control 2011; (Online). http://www.who.int/tb/publications/global_report/2011/gtbr11_full.pdf. Cited 26 January 2012
Refbacks
- There are currently no refbacks.