RISK FACTORS OF MALARIA INCIDENCE WITH SPASIALS APPROACHING

Masrizal Dt.Mangguang(1),


(1) Public Health Faculty, University of Andalas

Abstract

Malaria caused by sporozoa of plasmodiumthat infected to human by female Anopheles mosquitos with periodical feverish phenomena, anaemia, limpha’s amplification, and another phenomena. In Padang city, API on 2011 as big as 0,4, it’s greater than 2010 with API 0,22. The purpose of this research was to know risk factors and distribution of malaria at Padang City. This research has been done in 2012 used case control study with 58 samples, consisting of 29 cases and 29 controls. Data collecting with questionnaire. Analysis univariat, bivariat, and multivariate, spatial analysis by using Epi Info 7 and Arc View GIS. The results of the study were most of cases living around marshes and garden, had outdoor activity at night, and didn’t use nets and repellent. Bivariate analysis that becomes risk factor of malaria were using nets p=0,025 (OR = 4,480, CI = 1,339-14,991), using repellent p=0,018 (OR = 4,222, CI = 1,409-12,657), had outdoor activity at night p=0,029 (OR = 4,107, CI = 1,292-13,057), and living around garden p=0,004 (OR = 5,971, CI = 1,901-18,754). The results of analysis spatial showed that malaria incidence found in most of districts and around the river. The conclusion, the most dominant risk factors were nets used, repellent used, and living around garden.

Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. API Kota Padang pada tahun 2011 sebesar 0,4, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 0,22. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko kejadian serta distribusi malaria di Kota Padang. Penelitian dilakukan pada tahun 2012 dengan desain penelitian case control study pada 58 orang sampel, terdiri dari 29 kasus dan 29 kontrol. Variabel penelitian adalah kebiasaan pemakaian kelambu, penggunaan obat anti nyamuk, kebiasaan keluar rumah malam hari, keberadaan rawa-rawa, dan keberadaan kebun campur. Pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis univariat, bivariat, multivariat, dan analisis spasial dengan Software Epi Info 7 dan Arc View GIS. Hasil penelitian yaitu kelompok kasus lebih banyak tinggal di sekitar rawa-rawa dan kebun, kebiasaan keluar rumah malam hari, serta  tidak menggunakan kelambu dan anti nyamuk. Analisis bivariat menunjukkan faktor risiko malaria adalah pemakaian kelambu p=0,025 (OR = 4,480, CI = 1,339-14,991), penggunaan anti nyamuk p= 0,018(OR = 4,222, CI = 1,409-12,657), kebiasaan keluar rumah pada malam hari p=0,029 (OR = 4,107, CI = 1,292-13,057), dan keberadaan kebun p=0,004(OR = 5,971, CI = 1,901-18,754). Hasil analisis spasial menunjukkan distribusi kejadian malaria hampir di seluruh kecamatan dan sekitar aliran sungai. Simpulan penelitian yaitu ada hubungan yang bermakna pada kebiasaan pemakaian kelambu, penggunaan anti nyamuk, keluar rumah pada malam hari, dan keberadaan kebun campur terhadap kejadian malaria. Faktor risiko dominan yaitu pemakaian kelambu, penggunaan obat anti nyamuk, dan keberadaan kebun campur.

Keywords

Mixed garden; Mosquito nets; Marshes; Repellent

Full Text:

PDF

References

Al-Taiar A, et al. 2008. Who develops severe malaria? impact of access to healthcare, socio-economic and environmental factors on children in Yemen: a case-control study. Tropical Medicine and International Health, 13 (6): 762-70.

Babba, Ikrayama. 2008. Faktor-faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Malaria (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi Kota Jayapura). Bina Sanitasi, 1 (1) : 37 – 46.

Ernst KC, Linblode KA, Koech D, Sumba PO, Kuwuor DO, John CC, et al. Environmental, socio-demographic and behavioural determinants of malaria risk in the western Kenyan highlands: a case-control study.Tropical Medicine and International Health. 14 (10): 1258-65.

Erdinal, Dewi Susanna dan Ririn Arminsih. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungandengan Kejadian Malaria di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar. Makara Kesehatan. 2 : 64-70.

Friaraiyatini, Soedjajadi K., Ririh Y. 2006. Pengaruh Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Malaria di Kab. Barito Selatan Propinsi Kalimantan Tengah. Surabaya: Universitas Airlangga. 2 (2) :121 – 128.

Hakim, Lukman. 2007. Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa Malaria Berdasarkan Curah Hujan Kepadatan Vektor dan Kesakitan Malaria di Kabupaten Sukabumi. Media Litbang Kesehatan

Handayani L, Pebrorizal, Soeyoko. 2008. Faktor Risiko Penularan Malaria Vivak. Berita Kedokteran Masyarakat, 24 (1) : 38-43.

Kritsiriwuthinan K, Ngrenngarmlert W. 2011. Asymptomatic malaria infections among foreign migrant workers in Thailand. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine. 2011, 4 (7): 560-3.

Masrizal, Nurdin E, Faktor-faktor yang Brhubungan dengan Kejadian Malaria di Wilayah Tambang emas Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung. Jurnal Kesehatan Masyarakat 6 (2)

Masrizal, Bambang, Hubungan Unsur Iklim Dengan Kejadian Penyakit Deman Berdarah Dengue di Kota Pekan Baru tahun 1998-2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4 (2).

Masrizal. Sistem Informasi Geografis dalam Kesehatan Masyarakat berbasis Arcview dan Healtmapper. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5 (2)

Mardiana, Fibrianto Dwi. 2009. Hubungan Karakteristik Lingkungan luar rumah dengan kejadian malaria.2009.Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5 (1) :11-16.

Rubianti, I. Wibowo, A, T. Solikhah. 2009. Faktor-faktor Risiko Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Paruga Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Jurnal KESMAS, 3 (3) : 162-232.

Rosmini, dkk. 2013. Jenis-Jenis Habitat Nyamuk Anopheles Spp. Di Kecamatan Labuan dan Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Jurnal Vektor Penyakit. 2013, 7 (1): 1-8.

Suwito, et al. (2010). Hubungan Iklim, Kepadatan Nyamuk Anopheles dan Kejadian PenyakitMalaria. Jurnal Entomologi Indonesia, 7 (1), 42 – 53.

Suhardiono. 2005. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Insiden Penyakit Malaria di Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Mutiara Kese hatan Indonesia, 2 : 22-34.

Sarumpaet SM, Richard T. 2007. Faktor risiko kejadian Malaria di Kawasan Ekosistem Leuser Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Info Kesehatan Masyarakat, 11 (1) : 55–63.

Santi, M, Hakim, L. 2011. Hubungan Faktor Penularan dengan Kejadian Malaria pada Pekerja Migrasi yang Berasal dari Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi. Aspirator Vol. 3 (2) : 89-99

Shinta, Sukowati, S, Fauziah. 2008. A. Bionomik Vektor Malaria Nyamuk Anopheles Sundaicus dan Anopheles Letifer di Kecamatan Belakang Padang Batam Kepulauan Riau. Buletin Penelitian Kesehatan, 40 (1) : 11-16

Sukowati, Supratman, Shinta, 2009, Habitat Perkembangbiakan dan Aktivitas Menggigit Nyamuk Anopheles Sundaicus dan Anopheles Subpictus di Purworejo Jawa Tengah. Jurnal Ekologi Kesehatan, 8 (1): 915-925

Refbacks

  • There are currently no refbacks.