PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL KABUPATEN TEGAL
(1) Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
(3) Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
Abstract
Wanita Pekerja Seks merupakan kelompok risiko tinggi terkena IMS dan paling berpengaruh dalam persebaran IMS. Lokalisasi Peleman berada di Kabupaten Tegal, dengan kasus IMS lebih dari 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku WPS dalam upaya pencegahan IMS di Lokalisasi Peleman. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan snowball sampling. Informan berjumlah 6 WPS, 6 teman WPS, 6 mucikari dan 1 petugas kesehatan Puskesmas Jatibogor. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi. Penelitian ini dilakukan tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS cukup aktif mencari informasi IMS melalui teman, petugas kesehatan, penyuluhan, media cetak dan elektronik, tetapi tidak melalui mucikari. Hampir semua WPS merayu pelanggan untuk memakai kondom dan dapat memakai kondom dengan baik. Vaginal higiene WPS belum baik, mereka membersihkan vagina bagian dalam menggunakan antiseptik dan pasta gigi.
Female sex workers are the high risk group to be infected STIs and the most influential group that responsible for the spreading of STIs. Peleman prostitution site is located in Tegal district which has more than 50% STIs case. The purpose of this research is to find out the image of female sex workers behaviour in the effort of STIs prevention in Peleman prostitution site.This research was qualitative research and used snowball sampling technique. Informant for this research amounts 6 FSW, 6 FSW’s friends, 6 pimps, and 1 health workers of Puskesmas Jatibogor. The data collection in this research used in-depth interview and observation. The data analyzed descriptively and presented in narrative form. This result was held in 2014 year. The result showed that FSW were quite actively looking for STIs information through friends, health workers, elucidation, print and electronic media, but not through a pimp. Almost all of FSW asked costumers to used condoms and could use condoms properly. Vaginal hygiene of FSW has not been good, they really cleaned the inside of vagina using an antiseptic and toothpaste.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dewi Rokhmah. 2014. Implikasi Mobilitas Penduduk dan Gaya Hidup Seksual terhadap Penularan HIV AIDS, 9 (2).
Dinkes Propinsi Jateng. 2014. Data HIV dan AIDS Prov. Jateng per Juni 2013
Edy W. 2009. Praktik Wanita Pekerja Seks (WPS) Dalam Mencegah Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan HIV&AIDS Di Lokalisasi Koplak, Kabupaten Grobogan, Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 4 (2).
Elly Nurachmah dan Mustikasari. 2009. Faktor Pencegahan HIV/ AIDS Akibat Perilaku Berisiko Tertular Pada Siswa SLTP, Jurnal Makara Kesehatan, 13 (2): 63-68.
Gilly A. 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC, Jakarta
Hafrida, dkk. 2008. Evaluasi Promosi Penggunaan Kondom untuk Mencegah HIV/AIDS di Lokalisasi Pelacuran di Kabupaten Banyuwangi, Berita Kedokteran Masyarakat, 24 (3): 120-129
Irwan Budiono. 2012. Konsistensi Penggunaan Kondom Oleh Wanita Pekerja Seks/ Pelanggannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7 (2)
Mahalul Azam, Arulita Ika F, Muhammad Azinar. 2014. Model Integrasi Pendidik Komunitas dan Sistem Poin ‘RP’ (Reward-Punishment) untuk Pencapaian Condome Used 100% di Lokalisasi, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10 (1).
Naila Kamila dan Arum S. 2010. Persepsi Orang dengan HIV AIDS Terhadap Peran Kelompok Dukungan Sebaya, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6 (1).
Nur Azmi, dkk. 2008. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Niat Wanita Pekerja Seks (WPS) yang Menderita IMS Berperilaku Seks Aman (Safe Sex) dalam Melayani Pelanggan, Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 3 (2): 103.
Nur Fitriana, dkk, 2012, Penggunaan Kondom dan Vaginal Hygiene sebagai Faktor Risiko Kejadian IMS pada WPS di Lokalisasi Batu 24 Kabupaten Bintan, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.I, Nomor 2, th.2012, hlm.357-363.
Refbacks
- There are currently no refbacks.