Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing oleh Ibu Rumah Tangga Terinfeksi HIV/AIDS

Yeni Tasa(1), Ina Debora Ratu Ludji(2), Rafael Paun(3),


(1) Universitas Nusa Cendana
(2) Universitas Nusa Cendana
(3) Universitas Nusa Cendana

Abstract

Human Immunodeficiency Virus - Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-AIDS)  merupakan penyakit menular yang jumlah penderitanya terus bertambah. Ibu rumah tangga merupakan penderita HIV/AIDS terbanyak di Kabupaten Belu. Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang rendah oleh  orang dengan HIV/AIDS (odha) termasuk ibu rumah tangga terinfeksi HIV/AIDS menyebabkan  penyebaran HIV/AIDS sulit dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan umur, tingkat pendidikan, persepsi tentang penyakit, persepsi tentang pelayanan kesehatan, pekerjaan suami, pendapatan keluarga, keterjangkauan, persepsi keparahan penyakit dan persepsi stigma diri sendiri dengan pemanfaatan VCT oleh ibu rumah tangga terinfeksi HIV di Kabupaten Belu. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, disain cross sectional. Jumlah sampel adalah 90 orang yang merupakan total populasi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Belu pada bulan Januari sampai Juli 2015. Analisa data secara deskriptif dan bivariat. Hasil analisis bivariat dengan uji chisquaremenunjukkan adanya hubungan pendidikan (p=0,040), persepsi tentang penyakit (p=0,0001), persepsi tentang pelayanan kesehatan (p=0,0001), pendapatan keluarga (p=0,016), pekerjaan suami (0,037), keterjangkauan (p=0,038), persepsi keparahan penyakit (p=0,0001) dan persepsi stigma diri sendiri (p=0,0001) dengan pemanfaatan VCT. Persepsi tentang penyakit dan pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan dengan memperluas penyebaran informasi tentang penyakit HIV/AIDS dan manfaat VCT.

Kata kunci :  HIV/AIDS, ibu rumah tangga,  pemanfaatan VCT

Keywords

HIV/AIDS, ibu rumah tangga, pemanfaatan VCT

Full Text:

Fulltext PDF

References

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Burhan, R. 2013. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Perempuan Terinfeksi HIV/AIDS. Jurnal Kesmas Nasional, 8 (1) 33-38.

Elisa, Parwati, D.M., Sriningsih. 2012. Pengalaman Ibu yang Terdeteksi HIV tentang Dukungan Keluarga Selama Persalinan. Jurnal Kemas 8 (1) 35-41.

Hirut B.M. 2014. Factors Influencing HIV Voluntary Counseling and Testing (VCT) Service Utilization among Youth of Hawassa Town : A Health Belief Model Approach, Southern Ethiopia. Journal of Science & Development, 2(1) 49-58.

Ikhlasiah. 2011. Perempuan dalam Cengkeraman HIV/AIDS : Kajian Sosiologi Feminis Perempuan Ibu Rumah Tangga. Jurnal Komunitas, 5 (1) 41-48.

Irianto, K. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta : 61-96.

Kamila, N., Siwiedrayanti, A. 2010. Persepsi Orang dengan HIV dan AIDS terhadap Peran Kelompok Dukungan Sebaya. Jurnal Kemas 6 (1) 36-43.

Khairurrahmi. 2009. Pengaruh Faktor Predisposisi, Dukungan Keluarga dan Level Penyakit terhadap Pemanfaatan VCT. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara..

Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Belu. 2014. Laporan Tahunan KPAK Belu Tahun 2013.

Kurniawati, L., Kumalasari, M.L., Wulandari, R. 2014. Analisis Hambatan Pemanfaatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Pekerja Seks Komersial di Surakarta dalam Rangka Mewujudkan MDG’s 2015. Jurnal Kesmadaska, 5(1) 35-41.

Leta, T.H., Sandoy, I.F., Fylkesnes, K. 2012. Factors Affecting Voluntary HIV Counseling and Testing among Men in Ethiopia ; A Cross-Sectional Survey. BMC Public Health, 12 1-12.

Mahato P.K., Bi P., Burgess T. 2013. Voluntary Counseling and Testing (VCT) Service and Its Role in HIV/AIDS Prevention and Management in Nepal. South East Asia Journal of Public Health, 3(1)10-16.

Mujiati, Pradono, J. 2014. Faktor Persepsi dan Sikap dalam Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) oleh Kelompok Berisiko HIV/AIDS di Kota Bandung Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 5(1) 49-57.

Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Odimegwu C., Adedini S.A., Ononokpono D.N. 2013. HIV/AIDS Stigma and Utilization of Voluntary Counseling and Testing in Nigeria. BMC Public Health, 13;465; 1-14.

Olusola, I.A. , et al. 2015. Sexual Behaviour, HIV/STI Prevention Knowledge, and Utilization of VCT among The Residents in Sagamu Metropolis of Ogun State, Nigeria. International Journal of Prevention and Treatment Sientific & Academic Publishing, 4(1) 8-13.

Purwaningsih, Mitsutarno, Imamah, S.I. 2011. Analisis Faktor Pemanfaatan VCT pada Orang Risiko Tinggi HIV/AIDS. Jurnal Ners, 6 (1) 58-67.

Rokhmah, D. 2013. Implikasi Mobilitas Penduduk dan Gaya Hidup Seksual terhadap Penularan HIV/AIDS. Jurnal Kemas 9(2) 183-190.

Spiritia. 2011. Laporan Akhir Penelitian Peran Dukungan Sebaya terhadap Peningkatan Mutu Hidup ODHA di Indonesia Tahun 2011: 120-127. spiritia.or.id/dokumen/laporan-penelitian-peran-dukungan-sebaya-terhadap-peningkatan-mutu-hidup-odha-di-indonesia-tahun-2011/pdf. Diakses 20 April 2015

Spiritia. 2014. Statistik Kasus AIDS di Indonesia. spiritia.or.id/Stats/ StatCurr.pdf. Diakses 20 Agustus 2014.

Sulistyorini A., Purwanta. 2011. Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah dan Swasta di Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(4) 178-184.

Widiyanto S.G. 2009. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Wanita Pekerja Seks (WPS) di Lokalisasi Sunan Kuning, Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 4(1) 25-35.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.