PERNIKAHAN DINI, PERCERAIAN, DAN PERNIKAHAN ULANG: SEBUAH TELAAH DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

Suhadi -(1),


(1) SMA Pamotan Rembang 622562

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan penelitian sosiologis dan antropologis tentang pernikahan dan perceraian dengan menggunakan perspektif komprehensif. Penelitian yang sudah ada tentang pernikahan dini, perceraian, dan pernikahan ulang dianalisi dan dikelompokkan dalam perpektif fungsional, perspektif konflik, dan perspektif interaksionisme simbolik ini.Penelitian dilakukan terhadap 12 judul penelitian pernikahan dini, 10 judul penelitian perceraian, dan 3 judul penelitian pernikahan ulang. Fenomena pernikahan dini, perceraian dan nikah ulang ternyata memiliki relasi kompleks terhadap kehidupan sosial. Relasi tersebut diantaranya; beragamnya realitas sosial yang melahirkan perceraian, perceraian untuk meraih kekuasaan, terdapat redefinisi bahwa perceraian itu pilihan rasional. Perpektif sosiologi yang sering digunakan dalam penelitian perkawinan dan perceraian adalah perspektif fungsional dan perspektif konflik, diperlukan kajian dengan pendekatan interaksionisme simbolik untuk menghasilkan nuansa baru dalam kajian perkawinan.


The objective of this study is to map the existing sociological and anthropological researches about marriage and divorce using a comprehensive perspective. Existing research on early marriage, divorce, and remarriage are analyzed and grouped into functional perspective,  conflict perspective and  symbolic interactionist perspective. Twelve research reports on early marriage, 10 research  titles on divorce and 3  titles on remarriage are analysed. The phenomenon of early marriage, divorce and re-marriage appears to have a complex relationship to social life. The relationship for exampple include the diverse factors that contribute to divorce, the use of divorce to gain power, the redefinition of divorce as rational choice and so on. Sociological perspective often used in the study of marriage and divorce is a functional and conflict perspective. It is necessary to study the symbolic interactionism approach to produce a new nuance in the study of marriage.

Keywords

Early marriage; Divorce; Re-marriage; Sociological perspective.

Full Text:

PDF

References

Adhikari, R.K. 1996. Early Marriage and Chilbearing: Risk and Consequences. http://who.int/repro ductive-health/.

Alimi, M.Y. 2012. Video Etnografi: Pengalaman Penelitian Sosial dengan Video Kamera di Sulawesi Selatan. Jurnal Komunitas. 4 (1): 41-50.

Aryanti, N.F. 2007. Fenomena Perselingkuhan dan Problem Solving Perselingkuhan Dalam Hubungan Pernikahan. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. Fakultas Psiokologi.

Bantulu, Y. 2008. Perceraian di Amerika Serikat Pada Awal Abad ke-21. Yogyakarta: UGM. PPS Program Studi Pengkajian Amerika. Tesis.

Desmayanti. 2009. Hubungan Antara Resolusi Konflik dan Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri Bekerja Pada Masa Awal Pernikahan. Jakarta: Fakultas Psikologi UI.

Ginting, F.H. 2007. Perceraian Dalam Perkawinan di Bawah Tengah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Kebanjahe. Yogyakarta: UGM.

Hanum, F. 2003. Pembagian Kekuasaan Suami-Istri Keluarga Jawa. Yogyakarta: UGM. Disertasi.

Hanum. 1997. Perkawinan Usia Belia. Kerjasama Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada dengan Ford Foundation Yogyakarta. Yogyakarta: UGM.

Hasan, H. 2007. Perceraian Dalam Kehidupan Muslim Surabaya Jawa Timur: Studi tentang Makna Perceraian Dalam Perspektif Fenomenologis. Surabaya: Universitas Erlangga. Tesis.

Henslin, J.M. 2006. Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi: Edisi 6. Penerj: Kamanto Sunarto. Jakarta: Erlangga.

Imariar, Cahaya Patri. 2010. Perceraian Pasangan Perkawinan Usia Dini. Salatiga: UKSW. FKIP. Skripsi.

Isabella, D. 2011. Harapan Menikah Lagi Pada Wanita Bercerai. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skripsi.

Kustini. (tanpa tahun). Perceraian di Bawah Tangan: Potret Peminggiran Hak-hak Perempuan di Sukabumi. Jurnal Perempuan. 2 (1): 34.

Leleury, R. 2010. Kewajiban Perkawinan Levirat. Salatiga: Fakultas Teologi. UKSW.

Mau, Y.K. 2005. Perceraian dan Peran Single-Parent Perempuan. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Tesis.

Marhen, AG K.I. 2009. Sikap Terhadap Perceraian Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Jenis Kelamin dan Persepsi Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: PPs UGM. Program Magister Psikologi. Tesis.

Muda, U.R. 2008. Dampak Perkawinan Adat Palangidi Pada Masyarakat Ankalang Kabupaten Sumba Tengah Terhadap Belis dan Hubungan Sosial. Salatiga: UKSW. Program Studi Sosiologi. Skripsi.

Naniek. 1999. Alasan-lasan Terjadinya Perceraian Setelah Berlakunya Undang-Undang No.1 tahun 1974 di Kabupaten Pati. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. Fakultas Hukum.

Oiladang, C.S. 2008. Pilihan Rasionalitas Kawin-Cerai: Antara Pertimbangan Adat dan Agama. Yogyakarta: PPs Sosiologi. UGM. Tesis.

Pasaribu, P.J. 2009. Perubahan Adat Perkawinan Pada Masyarakat Pakpak Kelasen: Studi Deskriptif di Desa Si Onom Hudon Toruan Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan. Medan: Universitas Sumatra Utara. Skripsi.

Rahayaan, M.A. 2011. Perkawinan Beda Kasta. Salatiga: PPs. Sosiologi Agama. UKSW. Tesis.

Rofidah. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Yogyakarta: PPs. UGM. Ilmu Kemasyarakatan. Fak. Kedokteran. Tesis.

Rofidah, E.O. dan Wahyuni, B. 2009. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Purworejo Jawa Tengahâ€. Dalam Berita Kedokteran Masyarakat. 25 (2).

Rohmah, A.N. 2009. Perubahan Tradisi Ngemblok Pada Perkawinan Adat Jawa (Studi Kasus pada Masyarakat Nelayan di Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang). Semarang: Skripsi. Pendidikan Sosiologi Antropologi. UNNES.

Rossanda, T. 2001. Komunikasi Adaptasi Keluarga Dalam Remarriage. Semarang: Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro.

Sativa, O. Pernikahan di Tengah Masa Kuliah. Surabaya: Skripsi. Universitas Erlangga.

Sarwadi, J. 2009. Hakikat Perkawinan Menurut Komunitas Kejawen Urip Sejati. Salatiga:. UKSW. Skripsi

Sembiring, I.M. 2009. Penyesuaian Pernikahan Kembali Pada Pria Lanjut Usia. Medan: USU. Skripsi.

Shawky S. & Milaat W. 2000. Early Teenage Marriage And Subsequent Prenancy Outcame, East Mediterr Helth.

Suhadi. 2010. Etika Masyarakat Pedalaman Dalam Pembangunan. Dalam Ian Falk dkk Seminar Internasional. Semarang: Unnes. Fakultas Ilmu Sosial.

Susanti, E. 2009. Pengangguran dan Perilaku Keluarga di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2004-2008. Yogyakarta: PPs. UGM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tesis.

Suryaningrum., M.A. 2009. Analisis Status Ekonomi Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Pengambilan Keputusan Menikah Usia Dini Remaja Puteri di Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul. Yogyakarta: PPs UGM. Fakultas Kedokteran. Tesis.

Wardhany, T. 2009. Konflik Perkawinan pada Istri Perwira Polisi yang Menikah pada Usia Muda. Semarang: Univeritas Katolik Soegijapranata. Fakultas Psikologi.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.