MODEL PENGELOLAAN AIR BERSIH DESA DI BANTUL YOGYAKARTA

Hardjono -(1), Nuraini Dwi Astuti(2), Christine Sri Widiputranti(3),


(1) Jalan Timoho No 317 Yogyakarta Telp. (0274) 561971
(2) Jalan Timoho No 317 Yogyakarta Telp. (0274) 561971
(3) Jalan Timoho No 317 Yogyakarta Telp. (0274) 561971

Abstract

Abstrak
Artikel ini bertujuan mendeskripsikan model pengelolaan air minum desa dan permasalah yang dihadapinya. Penelitian dilakukan di wilayah Pucung Desa Wukirsari Bantul Yogyakarta. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana pengelolaan  ditinjau dari aspek kelembagaan, ketersediaan air, jumlah pengguna, kebutuhan air bersih, pedoman yang mengatur dan manajemen keuangannya. Jenis penelitian survai dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subyek penelitian kepala keluarga. Hasil penelitian Pengelolaan Air Bersih (PAB) Pucung dikelola berbasis masyarakat (tipe C), namun belum melibatkan pelanggan dalam pengelolaannya. Ketersediaan air sangat cukup, tetapi kebutuhan pelanggan belum terpenuhi secara maksimal. Apabila PAB Pucung dapat beroperasi secara efektif dan efisien masyarakat Pucung tidak akan kekurangan air bersih karena dalam satu bulan masih tersedia 13.445 m3, yang setara  dengan pemenuhan kebutuhan air bersih rata–rata 259 jiwa/bulan.

Abstract
This article aims to describe a village water management model and the problems it faces. The study was conducted in the area of ??Bantul, Yogyakarta, to be exactly in Wukirsari village. The article studies water management in the aspect of institutional management, water availability, number of users, the need for clean water, and guidelines governing financial management. The results of the study reveals that the water is managed by the community (type C), and do not involve the customer in its management. Though water is abundant, the management does not meet customer needs to the fullest. If PAB Pucung can operate effectively and efficiently Pucung people will not lack of clean water because of lack of clean water is still available in a month 13 445 m3, which is equivalent to a clean water supply on average 259 people/month.
© 2013 Universitas Negeri Semarang

Keywords

village; water management; instution; community empowerment

Full Text:

PDF

References

Danis, R. 2010. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia Sejarah Batik, Jurnal Urip Santoso

Handoko, H. 2003. Manajemen. Edisi 2. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta.

Hardjono, Nuraini, D. A. dan Christine S. W. 2013. Model Pengelolaan Air Bersih Di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. DIY, Laporan Penelitian.

Oki, S., Yureana, W. dan Agung S. 2006. Rencana Tindak (Action Plant) dan Analisa Penyediaan Air Bersih Di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Teknik Sipil. 6 (2) April

Salama, S.H. 2010. Menuju MGDs Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi. http://cetak,fajar.co.id/news.php?newsid=80082

Soekanto, S. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi Offset.

Satmoko, Y. 2005. Pengelolaan Air Minum Berbasis Masyarakat. Jurnal Air Indonesia. 1 (2)

Subarno. Laporan Keuangan PAB Pucung Bulan Juli dan Agustus 2013

UU RI No.7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air

Keputusan Kepala Desa Wukirsari, nomor : 01/KPTS/2008 tentang Penunjukkan Pengelola Air Bersih yang berada di Pucung Wukirsari.

Keputusan Kepala Desa Wukirsari, nomor: 01/KPTS/2008 tentang Penunjukkan Pengelola Air Bersih yang berada di Pucung Wukirsari tertanggal 25 Februari 2008.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.