KONTESTASI DISKURSUS KETAHANAN PANGAN DAN PEMBENTUKAN KUASA PENGETAHUAN PEREMPUAN PADA KELUARGA PETANI SAWAH DI SUMATERA SELATAN
(1) Sosiologi FISIP Universitas Sriwijaya Jl. Palembang Prabumulih km 32 Indralaya Ogan Ilir
(2) Institut Pertanian Bogor
(3) Institut Pertanian Bogor
(4) Institut Pertanian Bogor
(5) Institut Pertanian Bogor
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji diskursus ketahanan pangan antaraktor dan pembentukan kuasa pengetahuan perempuan pada keluarga petani sawah lebak di Kecamatan Pemulutan Selatan kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga aktor utama dalam diskursus ketahanan pangan yakni pemerintah, komunitas dan pelaku usaha. Masing-masing aktor berupaya mempraktikkan diskursusnya pada keluarga petani. Pada saat mempraktikkan diskursus terjadi interaksi diskursus antaraktor yang bersifat sinergis. Namun diskursus yang paling dominan dipraktikkan oleh keluarga adalah diskursus komunitas, sementara diskursus pemerintah sebagai pelengkap dan diskursus pelaku usaha sebagai pendorong. Pembentukan kuasa pengetahuan perempuan oleh para aktor bersifat elastis dan terdapat perbedaan akses dalam pembentukan kuasa pengetahuan perempuan berdasarkan perbedaan kelas sosial.
This study was to examine food security discourse between actors in the farmers family and the formation of the power of women’s knowledge. The method used was a qualitative method using constructivism paradigm. Research findings indicate that there were three main actors in the discourse of food security namely the government, community and business. Each attempt to practice their discourse on family farmers. It turns out that in practice this discourse, there were interaction between actors in synergy. But the most dominant discourse was discourse of community that practiced by the family while the government discourse as a supplement and entrepreneurs discourse as a spur. Formation of the power of women’s knowledge by actors were flexibles/elastics and there were differences acces of formation in power of women’s knowledge between women in different social classes
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agusta, I. 2012. Foucault, Pedesaan dan Pertanian di Indonesia. Makalah Seminar. IPB
Carr, R.E. 2006. Postmodern conceptualizations, modernist applications: Rethinking the role of society in food security. Food Policy 31 (2006) 14-29. Elsevier. www.sciendirect.com
Denzin, N.K. dan Y.S. Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Edisi Bahasa Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Indonesia.
Foucault, M. 2002. Wacana Kuasa/Pengetahuan. Terjemahan Power/Knowledge. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Nanama, S., & Frongillo, A.E. 2012. Women’s rank modifies the relationship between huosehold and women’s food insecurity in complex households in northern Burkina Faso. Food Policy 37 (2012) 217-225. Elsevier Ltd
Noor, M. 2007. Rawa Lebak Ekologi, Pemanfaatan, dan Pengembangannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Yunita. 2011. Strategi Peningkatan Kapasitas Petani Padi Sawah Lebak menuju Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kabupaten Ogan Ilir dan OKI Propinsi Sumatera Selatan. Disertasi. IPB
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.