CITRA PEREMPUAN KUASA DALAM PERSPEKTIF KRITIK SASTRA FEMINIS NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL-KHALIEQY
(1) Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
Abstract
Dalam dasawarsa terakhir ini, isu perempuan telah mendapat perhatian, terutama oleh orang-orang yang memandang dan menganggap perempuan diperlakukan tidak adil dalam keluarga dan masyarakat. Kaitannya dengan sastra, permasalahan yang ada tidak terbatas pada keterlibatan perempuan di dalam dunia penciptaan, kritik dan sebagai penikmat saja, tetapi yang tidak kalah penting pula adalah bagaimana sosok perempuan direpresentasikan di dalam sebuah teks sastra; khususnya perbandingan teks yang diciptakan laki-laki dan perempuan. Tulisan ini mencoba melihat bagaimana citra perempuan kuasa dalam novel PBS. Permasalah yang diangkat mencakup manifestasi budaya patriarki terhadap kedudukan peempuan, dominasi dan kekerasan terhadap perempuan, dan citra perempuan kuasa dalam novel PBS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Hasil menunjukkan bahwa; pertama manifestasi budaya patriarki terlihat dalam beberapa hal misalnya dalam tradisi keluarga pesantren yang sepertinya membuat perbedaan antara kedudukan laki-laki dan perempuan; tradisi perjodohan yang tidak memberikan pilihan bagi perempuan untuk memilih pasangan hidupnya sendiri; tradisi berpendapat yang menafikan peran perempuan karena perempuan dihegemoni untuk bisa nrimo ing pandum. Kedua, perempuan dalam PBS ternyata mengalami dominasi dan kekerasan. Kekerasan itu dimanifestasikan dalam bentuk fisik dan psikis. Tokoh perempuan dalam novel ini, Annisa, mengalami kekerasan fisik dan psikis dari suami dan keluarganya. Perannya benar-benar dimimalisir hanya karena dia seorang perempuan. Ketiga, manifestasi budaya patriarki dan dominasi serta kekerasan yang dialami Annisa tidak menyebabkan ia menjadi perempuan yang lemah dan menerima begitu saja akan nasib yang menimpanya. Annisa mencitrakan perempuan kuasa dengan pencitraannya yang tegas terhadap prinsip, cerdas, kritis, bertanggung jawab, bertekad kuat dan pantang menyerah. Berdasar pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam PBS, sosok Annisa sebagai tokoh utama perempuan mencitrakan sosok perempuan kuasa dilihat dari perlawanan-perlawanan yang diberikan terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya sebagai seorang perempuan.
Kata Kunci: citra kuasa, dominasi, patriarki, pesantren
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.