PAKU ALAM V: SANG ARISTO-MODERNIS DARI TIMUR

Sudibyo Sudibyo(1),


(1) Jurusan Sastra Nusantara, FIB, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Abstract

This paper recites Paku Alam V figures as an ambiguity subject and a cultural paradox. He lived in a kingdom economic crisis and a rapid flow of changes in politics, economy, laws, and lifestyle aspects which is caused by other colonial social elements. The analysis focuses on psychological, religious, and cultural aspects which form his personality. To achieve the goal, it uses post colonialism concerning in contact zone, textual studies and historical context. The textual studies are used to explain the role modernization in genealogy, consistence, and Paku Alam V mind revolution. The historical context is used to explain the historical background, especially related to zeitgeist, when Paku Alam V implemented his ideas.

Keywords: aristocrat, paradox, text, context.

 

Tulisan ini mengkaji sosok Paku Alam V sebagai subjek ambiguitas dan paradoks kebudayaan. Ia hidup di tengah krisis ekonomi kerajaan dan arus perubahan yang deras di bidang politik, ekonomi, hukum dan gaya hidup yang dihembuskan oleh kekuasaan dan elemen-elemen masyarakat kolonial lainnya. Analisis difokuskan pada aspek-aspek psikologis, religious, dan kultural yang membentuk pribadinya. Untuk mencapai tujuan itu, digunakan teori poskolonialisme tentang zona kontak dan kajian teks serta konteks sejarah. Kajian teks  digunakan untuk menjelaskan peran modernisasi dalam   genealogi, konsistensi, dan evolusi atau revolusi pemikiran P.A. V. Konteks sejarah digunakan untuk menjelaskan latar belakang sejarah, khususnya yang berkaitan dengan zeitgeist saat P.A. V mengimplementasikan gagasan-gagasannya. 

Kata kunci: aristrokat, modernis, paradoks, teks, konteks

 

Keywords

aristocrat, paradox, text, context.

Full Text:

PDF

References

Ashcroft, Bill. 2001. On Post-colonial Futures: Transformation of Colonial Cultures. London: Continuum.

Babad Pakualaman. 3 Jilid. Kode Koleksi 2277/PP/73. Perpustakaan Pakualaman, Yogyakarta.

Bosma, Ulbe and Remco Raben. 2008. Being “Dutch” In the Indies: A History of Creolisation and Empire, 1500—1920. Singapore: NUS Press.

Cakrasumarta dan Panji Himadigdaya. 1987. Silsilah Keluarga Paku Alam Sejak Paku Alam I sampai Paku Alam VIII. Yogyakarta: Yayasan Notokusumo.

Conger, J.A. and R.N. Kanungo. (Ed.) 1998. Charismatic Leadership in Organizations.Thousand Oaks: Sage Publications.

Bundels met Gegevens BG IV No. 8 Toenggoelwoeloeng-Ommegang, Ont. Van R. Soedjana Titakoesoema (sic), Yogyakarta 1932. Mikrofilm No. 692/73 koleksi KITLV.

De Locomotief, 27 September 1878.

De Nieuwe Vorstenlanden. “Prins Pakoe Alam.” Vrijdag, 1 maart XXX-E Jaargang 1901, No. 5.

Dewantara, Ki Hadjar. 1994. “PA Notodirodjo dan Sumbangannya dalam Kebangkitan Bangsa Jawa”. Dalam Tim Penerbitan Buku Khusus Ajaran Ki Hadjar Dewantara (ed.). Karya Ki Hadjar Dewantara: Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Djajadiningrat-Nieuwenhuis, Madelon. 2000. “Noto Soeroto: Aristo-Demokrat Tanpa Pendukung”. Jurnal Kebudayaan Kalam, 16.

Djojohadikusumo, Margono. t.t. Kenang-Kenangan dari Tiga Zaman: Satu Kisah Kekeluargaan Tertulis. Jakarta: Indira.

Furnivall, J.S. 2009. Hindia Belanda: Studi tentang Ekonomi Majemuk. Diterjemahkan oleh Samsudin Berlian. Jakarta: Freedom Institute.

Hadiningrat, R.M.A.A. Poerba. 1927. Wat Ik als Javaan voor Geest en Gemoed in de Vrijmetselarij Heb Gevonden. Den Haag: W.P. Van Stockum & Zoon.

Kusmayati, A.M. Hermin. 2012. “Kesenian: Seni Tari”. Dalam Saktimulya, S.R., Sudibyo, dan B. Sumardiyanto. (Eds.). Warnasari Sistem Budaya Kadipaten Pakualaman. Yogyakarta: Perpustakaan Pakualaman-Eka Tjipta Foundation-Trah Pakualaman Hudyana.

Lombard, Denys. 1996. Nusa Jawa Silang Budaya: Warisan Kerajaan-kerajaan Konsentris. Jilid 3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Memorie van Overgave Jogjakarta. 1908. ANRI . Nomor Inventaris 134.

Nagazumi, Akira. 1989. Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908—1918. Jakarta: Grafiti.

Niel, Robert van. 2009. Munculnya Elite Modern Indonesia. Diterjemahkan oleh Zahara Deliar Noer. Jakarta: Pustaka Jaya.

Oedaya. 1924. “Het Oordel van een Javaansche Prinses over Ons Blad.” 10, Januari 1924.

Oedaya. 1928. “In Memoriam Rd. Ms. Ario Soerjopoetro.” 9, September 1928

Poerwokoesoemo, Soedarisman. 1985. Kadipaten Pakualaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Poerwokoesoemo, Soedarisman. 1987. Peranan Beberapa Tokoh Wanita di Puro Pakualaman. Yogyakarta: Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Panunggalan (Lembaga Javanologi).

Poeze, Harrry A., Cees van Dijk en Inge van der Meulen. 1986. In het Land van de Overheerser I: Indonesiërs in Nederland 1600—1950. Dordrecht-Cinnaminson: Foris Publications.

Pratt, Mary Louise. 1992. Imperial Eyes: Travel Writing and Transculturation. London: Routledge.

Pugh, Derek S. and David J. Hickson. 2007. Great Writers on Organizations: The Third Omnibus Edition. Hampshire-Burlington: Ashagate.

Ringkesaning Wawaton. Perpustakaan Pakualaman, Yogyakarta

Rivai, Abdul. 2000. Student Indonesia di Eropa. Jakarta: KPG-IKAPI-The Ford Foundation.

Sudibyo. 2012. “Tata Pamong”. Dalam Saktimulya, S.R., Sudibyo, dan B. Sumardiyanto (ed.). Warnasari Sistem Budaya Kadipaten Pakualaman. Yogyakarta: Perpustakaan Pakualaman-Eka Tjipta Foundation-Trah Pakualaman Hudyana.

Scherer, Savitri Prastiti. 1985. Keselarasan dan Kejanggalan: Pemikiran_pemikiran Nasionalis Jawa Awal Abad XX. Terjemahan Jiman S. Rumbo. Jakarta: SinarHarapan.

Soedarsono. 1984. Wayang Wong: The State Ritual Dance Drama in The Court of Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sosrosoedarmo, R.M.P. 1931. ”Biographie van Zijne Hoogheid PAA. Pakoe Alam VII” in Gedenkschrift Uitegeven ter Gelegenheid van het 25-Jarig Bestuurs-Jubileum van Zijne Hoogheid PAA. Paku Alam VII Hoofd van het Paku Alamsche Huis 1906-1931. Djokja: Van Buning.

Stevens, Th. 2004. Tarikat Mason Bebas dan Masyarakat Hindia Belanda dan Indonesia 1706—1962. Diterjemahkan oleh Perides Katoppo. Jakarta: Sinar Harapan.

Stibbe, D.G., W.C.B. Wintgens en E.M. Uhlenbeck (ed.). 1919. “Pakoe Alam V.” Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië, Derde Deel, N-Soema. ‘S-Gravenhage-Leiden: Martinus Nijhoff-E.J. Brill.

Surjomihardjo, Abdurrachman. 2008. Kota Yogyakarta Tempo Doeloe: Sejarah Sosial 1880—1930.

Tanpa Pengarang. Tt. Ringkesaning Wewaton (Patokan-Punten). Koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman.

Tirtokoesoemo, Sudjono R. 1931. “Jeugdherinneringen”. in Gedenkschrift Uitegeven ter Gelegenheid van het 25-Jarig Bestuurs-Jubileum van Zijne Hoogheid PAA. Paku Alam VII Hoofd van het Paku Alamsche Huis 1906-1931. Djokja: Van Buning.

Vereeniging Habi Darmo Wargo. 1931. Gedenkschrift uitgegeven ter Gelegenheid van het 25-Jarig Bestuurs-Jubileum van Zijne Hoogheid PAA. Pakoe Alam VII Hoofd van het Pakoe Alamsche Huis 1906-1931. Batavia: Albrecht & Co.

Veur, Paul W. van der. 2012. Freemasonry di Indonesia: Jaringan Zionis Tertua yang Mengendalikan Nusantara. Diterjemahkan oleh Jagat Purbawati. Jakarta: Ufuk Press.

Waaldijk, Berteke en Susan Lagêne. 2009. ”Ethische Politiek in Nederland: Culturele Burgerschap tussen Overheersing, Opvoeding en Afscheid.” dalam Bloembergen, Marieke en Remco Raben (ed). 2009. Het Koloniale Beschavingsoffensief: Wegen naar het Nieuwe Indië 1890-1950. Leiden KITLV: Uitgeverij.

Winkler, Ingo. 2010. Contemporary Leadership Theories: Enhancing the Understanding of the Complexity, Subejectivity and Dynamic of Leadership. Berlin-Heidelberg: Springer-Verlag.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.