Disparity of Risk Factors Stunting on Toddlers in the Coast and the Mountain Areas of Sinjai, South Sulawesi
(1) Universitas Indonesia Timur, Indonesia
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Adriani, M. Wijatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat (Edisi Pert). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Almatsier, S. (2009). Prinsip DasarIlmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anindita, P. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein dan Zink dengan Stunting (pendek) pada balita usia 6-35 bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 617–626.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170.
Asrar, M., Hadi, H., & Boediman, D. (2009). Pola Asuh, pola makan, asupan zat gizi dan hubungannya dengan status gizi anak balita masyarakat suku nuaulu di kecamatana amahai kabupaten maluku tengah provinsi maluku. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 6(2), 84–94.
Astutik, Rahfliludin, M. Z., & Aruben, R. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat E-Journal, 6(1), 409–418.
Auliyah, C., Woro, O. K. ., & Budiono, I. (2015). Profil Status Gizi Balita Ditinjau dari Topografi Wilayah Tempat Tinggal (Studi di Wilayah Pantai dan Wilayah Punggung Bukit Kabupaten Jepara). Unnes Journal of Public Health, 4(2), 108–116.
Azmy, U., & Mundiastuti, L. (2018). Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non- Stunting di Kabupaten Bangkalan. Amerta Nutrition, 2(3), 292–298.
Cahyono F., Manongga S.P., P. I. (2016). Faktor Penentu Stunting Anak Balita. Jurnal Gizi Pangan, 11(1), 9–18.
Damayanti, R. A., Lailatul, M., & Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif pada Balita Stunting dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 11(1), 61–69.
Dewi, E. K., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi dan Seng dengan Kejadian Stunting pada Balita 6-23 Bulan. Amerta Nutrition, 1(4), 361–368.
Ernalia, Y., Utari, L. D., & Restuastuti, T. (2018). Different Intakes of Energy and Protein in Stunted and Non-stunted Elementary School Children in Indonesia. KnE Life Sciences, 4(4), 556–562.
Fatimah, N. S. H., & Wirjatmadi, R. B. (2017). Tingkat Kecukupan Vitamin A, Seng dan Zat Besi serta Frekuensi Infeksi pada Balita Stunting dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 13(2), 168–175.
Hanum, F., Khomsan, A., & Heyanto, Y. (2014). Hubungan Asupan Gizi dan Tinggi Badan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(1), 1–6.
Hidayati, L., Hadi, H., & Kumara, A. (2010). Kekurangan Energi dan Zat Gizi Merupakan Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 1-3 Tahun yang Tinggal di Wilayah Kumuh Perkotaan Surakarta. Jurnal Kesehatan, 3(1), 89–104.
Kartini, A., Suhartono, Subagio, H. W., Budiyono, & Emman, I. M. (2016). Kejadian Stunting dan Kematangan Usia Tulang pada Anak Usia Sekolah Dasar di Daerah Pertanian Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 96–103.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Pemantauan Status Gizi ( PSG ) Tahun 2017, 150.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, & UNICEF. (2017). Laporan baseline SDG tentang anak-anak di indonesia. Bappenas, 1–105.
Khomsan ,A., Anwar, F., Sukandar, D., Riyadi, H., Mudjajanto, E. (2006). Studi tentang Pengetahuan Gizi Ibu dan Kebiasaan Makan pada Rumah Tangga di Daerah Dataran Tinggi dan Pantai (Mother’s Nutrition Knowledge and Food Habits of Household and Coastals Area). Jurnal Gizi Dan Pangan, 1(1), 23-28.
Latif, R. Vi. N., & Istiqomah, N. (2017). Determinan Stunting pada Siswa SD di Kabupaten Pekalongan. Unnes Journal of Public Health, 6(1), 69–74.
Leo, A. R., Subagyo, H. W., Kartasurya, M. I. (2018). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Gunung dan Pesisir Pantai Y. Journal Gipas, 2(1), 51–63.
Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar 1. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 5(3), 268–278.
Park, S., Choi, H., Yang, H., & Yim, J. (2017). Effects of Zinc Supplementation on Catch-Up Growth In Children With Failure to Thrive. Nutrition Research and Practice, 11(6), 487–491.
Pramono, A., Panunggal, B., Anggraeni, N., & Rahfiludin, M. Z. (2016). Asupan Seng , Kadar Serum Seng , dan Stunting pada Anak Sekolah di Pesisir Semarang. Jurnal Gizi Pangan, 11(1), 19–26.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta.
Setiawan, E., & Machmud, R. (2018). Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 275–284.
Tessema, M., Gunaratna, N. S., Brouwer, I. D., Donato, K., Cohen, J. L., McConnell, M., Belachew, T., Belayneh, D., Groote, H. D. (2018). Associations among High-Quality Protein and Energy Intake, Serum Transthyretin, Serum Amino Acids and Linear Growth of Children in Ethiopia. Nutrients, 10(1776), 1–17.
Uwiringiyimana, V., Ocke, M. C., Amer, S., & Veldkamp, A. (2019). Predictors Of Stunting with Particular Focus on Complementary Feeding Practices : A Cross-Sectional Study in The Northern Province of Rwanda Vestine. Elsevier Inc, 60, 11–8.
Wellina, W. F., Kartasurya, M. I., & Rahfilludin, M. Z. (2016). Faktor Risiko Stunting pada Anak umur 12-24 Bulan. Jurnal Gizi Indonesia, 5(1), 55–61.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats