PENINGKATA NILAI TAMBAH JAGUNG MELALUI PENGOLAHAN HASIL PANEN MENJADI PRODUK YANG MEMPUNYAI NILAI EKONOMIS
Prima Astuti Handayani, Oktavianti Paramita, Bayu Triwibowo
Abstract
Hasil panen jagung di Desa Kejawan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan Purwodadi belum dapat memanfaatkan secara maksimal. Jagung hasil panen dalam bentuk pripilan kering dijual kepada tengkulak dengan harga relatif rendah. Masyarakat Desa Kejawan merupakan masyarakat yang belum produktif secara ekonomi. Pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan jagung menjadi produk makanandan briket masih rendah. Jagung merupakan bahan makanan yang sangat potensi untuk diolah menjadi berbagai produk makanan. Masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan, untuk menjadi masyarakat produktif dan dapat menambah pendapatan keluarga. Melalui Kelompok PKK di Desa Kejawan, tim pengabdi Universitas Negeri Semarang memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat yaitu pengolahan jagung menjadi Kripik Tortila dan limbah bonggol jagung menjadi briket. Tujuan spesifik dari kegiatan IbM ini adalah mitra mampu melakukan pengolahan jagung menjadi produk makanan dan mampu mengolah limbah bonggol jagung menjadi bahan bakar alternatif yaitu briket. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan nilai ekonomis dari jagung dan meningkatkan kesejahteraan kelompok PKK di desa Kejawan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat IbM ini bahwa mitra Kelompok PKK RT 01 dan RT04 Desa Kejawan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan dapat melakukan proses pengolahan hasil panen jagung menjadi produk olahan makanan seperti Kripik tortilla, Egg roll dan corn cheese stick serta dapat mengolah limbah jagung menjadi bahan bakar alternatif yaitu briket. Selain itu mitra juga dapat melakukan pengemasan dan pemasaran produk. Hasil analisis ekonomi terhadap rasio nilai tambah produk adalah Kripik Tortila 78,14%, Stick jagung 63,96%, Egg Roll 94,56% dan Briket 74,36%. Jagung dengan diolah menjadi produk olahan makanan dan briket mempunyai ratio nilai tambah yang tinggi yaitu diatas 40%. Sehingga dengan diolahnya hasil panen jagung menjadi produk makanan dan briket dapat meningkatkan pendapatan dan ke- sejahteraan masyarakat Desa Kejawan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.
Keywords
jagung, produk makanan jagung, bonggol jagung, briket
References
Alkuino E.L. 2000. Gasifying farm wastes as source of cheap heat for dryi paddy and corns. International Rice Research Organisation. Philipines.
Estella Assureiro, 2002 Rice Huskan Alter natife Fuel in Peru, Boiling Point No.
Koopmans, A. and Koppejan, J. 1997. Agri cultural and Forest Residues-Generation, Utilization and Avaibility. Paper presented at the Regional Consultation on Modern Applications of Biomass Energy, 6 1 0 January 1997, Kuala Lumpur, Malaysia.
Lachke, Anil. 2002. Biofuel from D-xylose the Second Most Abundant Sugar.
Sudradjat, R. 2004. The Potential of Biomass Energy Resources in Indonesia for the Possible Development of Clean Technology Process (CTP). Proceed- ings (Complete Version) International Workshop on Biomass & Clean Fossil Fuel Power Plant Technology: Sustainable Energy Development & CDM, pp. 3 6 5 9