KARAKTERISTIK BRIKET CETAK PANAS BERBAHAN KAYU SENGON DENGAN PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

Dwi Pujasakti(1), Widi Widayat(2),


(1) Semarang State University
(2) 

Abstract

Limbah kayu dan tempurung kelapa memiliki potensi yang cukup besar yang bisa dijadikan bahan baku briket. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi briket yang terbuat dari campuran serbuk gergaji dan tempurung kelapa. Bahannya dikeringkan untuk mendapatkan kadar air kurang dari 14%. Baik serbuk gergaji maupun arang diayak untuk mendapatkan partikel berukuran antara mesh 60 dan 80. Arang ditambahkan untuk membuat komposisi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% (wt%). Setiap sampel yang ditimbang 3,5 gram dipadatkan dengan tekanan 300 kg / cm3 pada 120 ℃. Penambahan arang mempengaruhi semua karakteristik. Meningkatkan kandungan karbon dan nilai kalor serta menurunkan kadar air dan zat mudah menguap. Penambahan arang menurunkan densitas, stabilitas dan kekuatan briket. Semua sifat, kecuali sifat fisik, tidak terpengaruh secara signifikan. Efek yang paling jelas terlihat pada suhu pembakaran maksimum terutama untuk varian arang 20%. Kandungan karbonnya meningkat 83% dan nilai kalorinya meningkat menjadi hampir 18%. Sementara kadar air dan zat volatil menurun hampir 10% dan 7%.

Keywords

arang tempurung kelapa; briket cetak panas; kayu sengon; karakteristik briket.

Full Text:

PDF

References

Anggoro, D. D., M. D. Hanif, dan M. Z. Fathoni. 2017. Pembuatan Briket Arang dari Campuran Tempurung Kelapa dan Serbuk gergaji Kayu Sengon. Teknik, 38(2): 76-80.

Onu, F., Sudarja, M. B. N. Rahman. 2010. Pengukuran Nilai Kalor Bahan Bakar Briket Arang Kombinasi Cangkang Pala (Myristica Fragan Houtt) dan Limbah Sawit (Elaesis Guenensis). Seminar Nasional Teknik Mesin, UMY 104-115.

Patabang, D. 2012. Karakteristik Termal Briket Arang Sekam Padi dengan Variasi Bahan Perekat. Jurnal Mekanikal, 3(2): 286-292.

Saputro, D. D., dan W. Widayat. 2016. Karakterisasi Limbah Pengolahan Kayu Sengon Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Sains dan Teknologi, 14(1): 21-29.

Saputro, D. D., W. Widayat, H. Saptoadi, dan Fauzun. 2013. Karakteristik Pembakaran Briket Limbah Pengolahan Kayu Sengon. Jurnal Sains dan Teknologi, 11(2): 113-122.

Saputro, D. D., W. Widayat, Rusiyanto, H. Saptoadi, dan Fauzun. 2012. Karakterisasi Briket dari Limbah Pengolahan Kayu Sengon dengan Metode Cetak Panas. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III. Yogyakarta. 394-400.

Satmoko, M. E. A., D. D. Saputro, dan A. Budiyono. 2013. Karakterisasi Briket dari Limbah Pengolahan Kayu Sengon dengan Metode Cetak Panas. Journal of Mechanical Engineering Learning, 2(1): 1-8.

Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl) dan Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Usman, E., I. Isa, M. Paputungan. 2014. Karakterisasi Briket Campuran Arang Tempurung Kelapa dan Serbuk Kayu Gergaji sebagai Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan. KIM Fakultas Matematika dan IPA, 2(2): tanpa halaman.

Widayat, W., dan D. D. Saputro. 2011. Pengolahan Limbah Daun Hutan Mini Unnes menjadi Bahan Bakar Padat. Jurnal Sains dan Teknologi, 9(2): 149-158.

Winata, A. 2013. Karakteristik Biopelet dari Campuran Serbuk Kayu Sengon dengan Arang Sekam Padi sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License