Analisis Penerimaan dan Kandungan Gizi Wingko dengan Substitusi Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera)
(1) Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini
Abstract
Tujuan penelitian ini mengetahui penerimaan aroma, warna, tekstur, dan rasa wingko kelorina, serta mengetahui kandungan protein, lemak, karbohidrat dari produk wingko kelorina yang terpilih. Penelitian ini dilakukan di laboratorium program studi Seni Kuliner Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini Semarang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Formulasi wingko kelorina yang digunakan berupa substitusi tepung daun kelor dengan 3 perlakuan yaitu F1= 4 %, F2= 7 % dan F3= 10 %. Uji hedonik melibatkan 35 orang panelis tidak terlatih. Data hasil uji hedonik dianalisis menggunakan uji nonparametrik Kruskall-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Data hasil uji kandungan gizi kemudian dibandingkan dengan Acuan Label Gizi (ALG) untuk menentukan persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG). Hasil penelitian menunjukkan substitusi tepung daun kelor memberikan pengaruh terhadap penerimaan aroma, warna dan rasa wingko kelorina, tetapi tidak memberikan pengaruh penerimaan tekstur wingko kelorina. Produk yang paling disukai dan dapat diterima yaitu wingko dengan substitusi tepung daun kelor sebanyak 4 %. Wingko kelorina dengan substitusi tepung daun kelor sebanyak 4 % memiliki kandungan protein sebesar 2,2 g, lemak sebesar 4,4 g dan karbohidrat sebesar 19,4 g.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustin, P. Y., & Ismawati, R. (2017). Pengaruh Penambahan Puree Tahu terhadap Sifat Organoleptik Wingko. E-Journal Boga, 5(3), 42–50.
Aina, Q., & Ismawati, R. (2014). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Jenis Lemak terhadap Hasil Jadi Rich Biscuit. E-Journal Boga, 03(3).
Armila, F., Rahmatu, R., & Hutomo, G. S. (2019). Karakteristik Mutu Fisikokimia dan Organoleptik Greenies Cake Daun Kelor (Moringa oleifera L.). Jurnal Agrotekbis, 7(4), 1–10.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Acuan Label Gizi (pp. 1–9).
Eksperimen pembuatan wingko menggunakan bahan dasar campuran jagung manis dengan tepung ketan, 1 (2016).
Krisnadi. (2015). Edisi revisi maret 2015. Kelor Super Nutrisi, 1–164.
Murbawono, S. (2009). Monggo Mampir Mengudap Rasa Secara Jogja. Gramedia.
Nurcahyati, E. (2014). Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Jendela Sehat.
Setiawan, F. A., & Priyanti, E. (2020). Substitusi Tepung Daun Kelor dalam Pembuatan Cup Cake. Garina, 20(1).
Setyo, T. (2020). Indonesia Modern Food. Gramedia.
Shuntang, G. (2018). Current Topics in Saponins and the Bitter Taste. Research in Medical & Engineering Sciences, 5(1), 390–391. https://doi.org/10.31031/rmes.2018.05.000601
Singgih, W. D., & Harijono. (2015). Pengaruh Substitusi Proporsi Tepung Beras Ketan dengan Kentang pada Pembuatan Wingko Kentang. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(4), 1573–1583.
Trisnawati, I. D., & Purwadiani, N. (2015). Pengaruh Proporsi Tepung Ketan dan Tepung Kedelai Terhadap Sifat Organoleptik Wingko Babat. E-Journal Boga, 4(2), 67–76.
Winarno, F. G. (2018). Tanaman Kelor (Moringa Oleifera) Nilai Gizi, Manfaat dan Potensi Usaha. Gramedia.
Winnarko, H., Mulyani, Y., & Rustika, R. (2020). Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera L) Dalam Pembuatan Kue Eclairs. Prosiding Snitt Poltekba, 4, 358–362. https://jurnal.poltekba.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1043
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.