ADAT BUDAYA SIRAMAN PENGANTIN JAWA SYARAT MAKNA DAN FILOSOFI
(1) PKK, Fakultas Teknik UNNES
(2) PKK, Fakultas Teknik UNNES
Abstract
Upacara perkawinan adat Jawa merupakan warisan tradisi keraton yang dulu hanya boleh diselenggarakan oleh keluarga keraton saja, akan tetapi dengan perkembangan zaman, adat budaya perkawainan berkembang luas di masyarakat sampai manca Negara. Salah satu dari adat budaya perkawinan yang sampai saat ini masih dilaksanakan adalah adat budaya siraman pengantin Jawa, adat budaya siraman pengantin Jawa mempunyai pengertian menyirami atau memandikan calon pengantin agar pengantin bersih suci lahir dan batinnya dan siap memulai kehidupan berumah tangga.
Perlengkapan siraman pengantin antara lain, tumpeng lengkap, tumpeng robyong, tumpeng gundul, jajan pasar, bunga tujuh rupa, kendi yang berisi dari tujuh sumber mata
air bertuah, kain batik wahyu tumurun, cendol, uang kreweng dari tanah liat, kloso
bongko, daun tolak balak, dan lain-lain. Perlengkapan yang disajikan mempunyai makna dan filosofi tuntunan hidup agar calon pengantin dapat mengarungi kehidupanyang
bahagia dan sejahtera.
Adat budaya siraman pengantin Jawa pada masa kini berkembang luas diberbagai
lapisan masyarakat Jawa baik di nusantara maupun di manca Negara, bahkan orang asingpun tertarik untuk mempelajarinya, karena…….mempunyai filosofi yang luhur, untuk itu perlu disosialisasi dengan berbagai media tentang adat budaya perkawinan adat Jawa dengan lengkap.
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.