Abstract

Latar belakang: Wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu merupakan salah satu daerah endemis DBD (IR=67,77/100.000 penduduk (CFR= 0%) pada tahun 2019). Faktor risiko DBD diantaranya lingkungandi sekitar rumah ataupun Tempat-tempat Umum (TTU) serta perilaku kesehatan seperti kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan dan perilaku dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Metode: Penelitian ini menggunakan desaincross sectional. Besar sampel yaitu 120 responden yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling.Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisi menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai p keberadaan jentik pada kontainer (p<0,001), keberadaan jentik pada TTU (p=0,370), keberadaan breeding place di dalam rumah (p=0,189), keberadaan breeding place di luar rumah (p=0,179), mobilitas penduduk (p=0,926), kebiasaan menguras TPA (p=0,763), kebiasaan menutup TPA (p=1,000), kebiasaan mengubur/mendaur ulang barang bekas (p=0,394), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,134), kebiasaan tidur menggunakan kelambu (p=0,654), kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p=0,552), memelihara ikan pemakan jentik (p=1,000) dan kebiasaan menabur bubuk abate (p=0,470). Simpulan: Terdapat hubungan antara keberadaan jentik pada kontainer dengan kejadian DBD.