Gambaran Kerentanan Risiko Filariasis Berdasarkan Kepadatan Nyamuk Culex Sp. Dengan Parameter Man Hour Density (MHD)
Abstract
Latar Belakang: Kabupaten Brebes menjadi wilayah dengan penemuan kasus baru filariasis tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2019 yaitu sebanyak 8 kasus dari 5 kasus dengan 3 kecamatan tertinggi kasus filariasis yaitu Kecamatan Ketanggungan, Kecamatan Bantarkawung dan Kecamatan Paguyangan. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan objek tingkat kepadatan nyamuk Culex Sp. dengan parameter MHD.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan pada 12 desa di Kabupaten Brebes pada bulan Agustus-September 2020. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis spasial dengan teknik pengharkatan dan buffer 200 meter. Hasil: Berdasarkan hasil perhitungan MHD pada 22 titik penangkapan nyamuk sebanyak 16 titik (11 RW) masuk kedalam kategori sangat rentan terdiri dari seluruh titik di Desa Dukuhturi, Ketanggungan, Karangmalang, Baros, Cikeusal Lor, dan Jemasih. Nilai MHD tertinggi yaitu spesies Cx.quinquefasciatus pada kandang ternak di Desa Baros dengan nilai 15,37. Kesimpulan: Seluruh titik di Kecamatan Ketanggungan (16 titik) masuk kedalam kategori sangat rentan, sedangkan seluruh titik di Kecamatan Bantarkawung (3 titik) dan Paguyangan (3 titik) masuk kedalam kategori tidak rentan.