Abstract

Latar belakang : Di provinsi jawa tengah, data pada pertengahan bulan Oktober 2020 menunjukkan bahwa terdapat 854 kasus positif COVID-19 yang  berasal dari klaster pondok pesantren dan  menjadi penyumbang terbanyak dalam klaster COVID-19 di Jawa Tengah. Hasil studi pendahuluan di Pondok Pesantren Al’Asy’ariyyah menunjukkan bahwa sebanyak 54% santri memiliki perilaku pencegahan COVID-19 yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada santri di pondok pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. Metode :  Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 353 responden yang ditentukan dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Variabel bebas yang diteliti adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan , dukungan ustaz/pengasuh, dukungan teman, kebijakan pondok, akses informasi, dan ketersediaan sarana prasarana. Adapun variabel terikatnya adalah perilaku pencegahan COVID-19 pada santri di pondok pesantren. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chisquare (α=0,05), dan multivariat dengan uji regresi logistik (p=0,25).  Hasil :  faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada santri di pondok pesantren adalah tingkat pendidikan (p value=0,000) , tingkat pengetahuan (p value=0,000), persepsi keseriusan (p value=0,026), perspsi manfaat (p value=0,000), persepsi hambatan (p value=0,000), dukungan  ustaz dan pengasuh (p value=0,000), dukungan teman (p value=0,000), kebijakan pondok pesantren (p value=0,000), akses informasi (p value=0,000), dan ketersediaan sarana prasarana (p value=0,026). Faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku pencegahan COVID-19 pada santri adalah persepsi hambatan (OR = 5,619). Kesimpulan : perlu adanya upaya peningkatan dukungan sosial dan kemudahan akses sarana prasarana untuk santri.