Abstract

Latar Belakang: Anak usia sekolah dengan disabilitas merupakan anak-anak yang tergolong rentan terhadap kecelakaan yang mengakibatkan cedera daripada anak-anak tanpa cacat. Provinsi Jawa Barat memiliki proporsi cedera yang mengakibatkan kegiatan sehari-hari terganggu sebesar 8,73% dan Bogor memiliki proporsi cedera yang mengakibatkan kegiatan sehari-hari terganggu yang tinggi yakni sebesar 10,39%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan sistem manajemen keselamatan sekolah di SLBN Bogor. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan 6 subjek penelitian yang ditentukan dengan teknik purpossive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi, panduan wawancara, dan lembar studi dokumen. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman. Hasil: Hasil penelitian menunjukan dari 94 indikator penerapan manajemen keselamatan sekolah, indikator yang terlaksana sesuai standar sebesar 78% (74 indikator), indikator terlaksana namun tidak sesuai standar sebesar 9% (9 indikator), dan indikator yang tidak terlaksana sebesar 13% (11 indikator).  Kesimpulan: implementasi penerapan manajemen keselamatan sekolah di SLBN Bogor dalam kategori baik namun masih diperlukan perbaikan pada beberapa indikator.