Abstract

Latar Belakang: Kabupaten Brebes salah satu wilayah endemis filariasis di Jawa Tengah , daerah dengan jumlah paling banyak kasus baru filariasis (2019). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis gambaran aspek lingkungan fisik dan biologi serta upaya manajemen lingkungan yang terdapat di sekitar penderita filariasis.


 


Metode: Jenis dan rancangan penelitian analitik observasional, pendekatan cross-sectional. Observasi dilakukan di sekitar rumah penderita dengan 15 penderita ditemukan di 12 desa di Kabupaten Brebes dari bulan Agustus-September 2020.  Instrumen berupa lembar observasi, aspirator, kassa dan karet, papper cup, (GPS), lembar kuesioner, kamera, dan alat tulis. Analisis menggunakan analisis univariat, dilakukan terhadap setiap variabel.


 


Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 4 variabel (selokan, genangan air, kandang ternak, dan semak-semak) berpotensi dalam penularan filariasis, sebanyak 5 variabel (sawah, sungai, tanaman phytotelmata, tanaman air dan hewan predator) tidak berpotensi dalam penularan filariasis. Nyamuk Cx. Quenquifasciatus spesies terbanyak yang ditangkap. Serta ditemukan adanya 2 desa yang belum menerapkan upaya manajemen lingkungan.


Kesimpulan: Simpulan penelitian ini adalah faktor fisik dan biologi yang ditemukan, dapat berpotensi dalam penularan filariasis yang didukung dengan adanya desa yang belum menerapkan kegiatan manajemen lingkungan. Saran yang dapat diberikan antara lain dengan rutin membersihkan lingkungan rumah dan sekitarnya.