Abstract

Latar Belakang : COVID-19 merupakan salah satu hazard biologi di tempat kerja. Setiap perusahaan atau tempat kerja diminta untuk melakukan upaya pencegahan semaksimal mungkin sesuai standar K3 dan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. PT. X memiliki potensi bahaya COVID-19 dan terdapat sejumlah kasus konfirmasi serta terdapat input pengimplementasian adaptasi kebiasaan baru kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi adaptasi kebiasaan baru sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pandemi COVID-19 di PT. X Kabupaten Kudus. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif metode kualitatif melalui proses lembar observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Sumber informasi terdapat dari data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi lapangan dan wawancara semiterstruktur. Hasil : Hasil penelitian didapatkan input implementasi adaptasi kebiasaan baru terdapat empat kriteria capaian yaitu dalam standar operasional prosedur dan satuan tugas COVID-19 telah diimplementasikan secara optimal. Sedangkan pada rencana tanggap darurat dan besaran risiko terdapat aspek yang kurang optimal dalam mengimplementasikan adaptasi kebiasaan baru. Kesimpulan : Standar operasional prosedur dan satuan tugas COVID-19 telah diimplementasikan secara optimal. Sedangkan pada rencana tanggap darurat dan besaran risiko terdapat aspek yang kurang optimal dalam mengimplementasikan adaptasi kebiasaan baru.