Abstract

Latar Belakang: Bencana dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia. Setiap perusahaan memiliki potensi bencana, riset University of Minnesota menemukan, sekitar 90% perusahaan tidak dapat bangkit setelah 10 hari mengalami kerusakan critical system akibat bencana. Oleh sebab itu dibutuhkan persiapan dalam menghadapi bencana untuk meminimalisir kerugian yang terjadi dan dibutuhkan kesiapsiagaan dan manajemen tanggap darurat di perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi sistem tanggap darurat menurut standar NFPA 1600 di PT. LG Electronics Indonesia.


Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan 3 subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian mengunakan lembar wawancara dan lembar studi dokumentasi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan studi dokumentasi menggunakan dokumen milik perusahaan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.


Hasil: Hasil penelitian menunjukan dari 194 elemen indikator, elemen yang sesuai standar sebesar 82.5% (160 elemen) dan 17.5% (34 elemen) tidak sesuai, meliputi setengah sesuai dan tidak sesuai.


Kesimpulan: Implementasi sistem tanggap darurat di PT. LG Electronics Indonesia dalam kategori baik, namun masih diperlukan perbaikan pada beberapa indikator. Perencanaan dalam pemulihan bencana perlu dibentuk di perusahaan.