Abstract

Latar Belakang: Gagal jantung kongestif menjadi suatu ancaman dan tantangan tersendiri bagi dunia kesehatan dikarenakan prevalensi dan kasus kematian yang terus meningkat. Pada tahun 2020, prevalensi kasus dan proporsi kematian akibat gagal jantung kongestif  di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yaitu 5,5% dan 10,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi risiko kematian pasien gagal jantung kongestif. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian kohort-restrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis utama gagal jantung kongestif yang tercatat dari bulan Januari-Desember 2020 dan memiliki data rekam medis yang lengkap. Total sebanyak 84 sampel digunakan dan terdiri atas 42 pasien gagal jantung kongestif meninggal dan 42 pasien gagal jantung kongestif membaik. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Proses analisis data dilakukan dengan aplikasi SPSS Statistic 20 menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Terdapat 3 variabel yang secara signifikan tetap mempengaruhi risiko kematian pada gagal jantung kongestif bahkan setelah mempertimbangkan variabel lain, yaitu status anemia (p=0,01; AdjOR=3,80; IK 95%=1,31-11,04), denyut jantung (p=0,03; AdjOR=3,35; IK 95%=1,81-10,35), dan status trombositopenia (p=0,01; AdjOR=17,35; IK 95%=1,99-151,26). Kesimpulan: Kondisi trombositopenia pada pasien gagal jantung kongestif memiliki kontribusi paling kuat meningkatkan risiko kematian pasien gagal jantung kongestif.