Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit kronis berupa gangguan metabolisme yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal. Komplikasi Diabetes Melitus bisa timbul dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, mulai dari penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal yang membahayakan. Kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu stres. Stres yang terjadi pada penderita Diabetes Melitus mengakibatkan produksi kortisol menjadi berlebih sehingga keadaan gula darah mejadi tidak normal dan terjadi Diabetes Melitus.


Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengamiblan sampel consecutive sampling. Jumlah subjek sebanyak 85 pasien Diabetes Melitus. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS) 21 dan glukometer. Kategori stres yang diteliti adalah stres normal, stres ringan dan stres sedang. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang digunakan adalah gula darah sewaktu dan dikatakan gula darah normal apabila 80-200 mg/dl dan tinggi apabila >200 mg/dL. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square.


Hasil: Terdapat hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe II  (p=0,011).


Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Secang I.