Abstract

Latar Belakang: Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa tuberkulosis masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada ODHA sebesar 25%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan atau faktor yang mempengaruhi perubahan kadar CD4 pada ODHA koinfeksi TB di RSUD Kota Bandung. Metode: Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan atau desain penelitian yang digunakan adalah cohort retrospektif. Jumlah sampel yang ditetapkan sebesar 77 sampel. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah register dan rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan perangkat lunak pengolah data yaitu SPSS. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa usia (RR=1,050; CI 95%=0,366-3,016; dan p=0,928), jenis kelamin (RR= 0,810; CI 95%= 0,718-0,913; dan p=0,109), status kerja (RR=0,806; CI 95%=0,714-0,911; dan p=0,109), jumlah CD4 awal (RR=0,240; CI 95%= 0,080-0,723; dan p=0,015), stadium klinis (RR=0,750; CI 95%=0,266-2,117; p=0,586), kepatuhan konsumsi OAT (RR=1,076; CI 95%=0,166-6,979; dan p=1,00), kepatuhan ART (RR=2,000; CI 95%=0,640-6,264, dan p=0,363), lama ART (RR=0,803; CI 95%=0,709-0,909, dan p=0,062). Kesimpulan: Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara jumlah CD4 awal terhadap perubahan kadar CD4 pada ODHA koinfeksi TB di RSUD Kota Bandung. Sementara tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, status kerja, stadium klinis, kepatuhan konsumsi OAT, kepatuhan ART, dan lama ART terhadap perubahan kadar CD4 pada ODHA koinfeksi TB di RSUD Kota Bandung.