Abstract

Latar Belakang: Gizi lebih disebabkan oleh multifaktor, namun penyebab dasarnya adalah ketidakseimbangan energi. Prevalensi gizi lebih pada remaja umur 16-18 tahun di Kabupaten Demak tahun 2018 melebihi angka nasional yaitu sebesar 14,23% terdiri dari 12,49% gemuk dan 1,74% obesitas. Gizi lebih pada remaja berlanjut hingga dewasa dan berisiko terjadinya penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan, sedentary lifestyle, dan durasi tidur dengan kejadian gizi lebih pada remaja. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Perhitungan sampel dengan teknik proportionate stratified random sampling sehingga didapatkan sampel penelitian sebanyak 99 responden. Instrumen yang digunakan berupa timbangan digital, microtoise, dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square untuk uji bivariat dan regresi logistik untuk uji multivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan (p value = 0,038), sedentary lifestyle (p value = 0,029), dan durasi tidur (p value = 0,04) berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada remaja. Kesimpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada remaja adalah pola makan, sedentary lifestyle (≥ 6 jam/hari), dan durasi tidur (< 8 jam/hari). Maka diharapkan remaja dapat menjaga pola makan seimbang, melakukan aktivitas fisik, dan mengatur durasi tidur dengan baik untuk menekan angka kejadian gizi lebih.