Abstract

ABSTRAK


 


Latar Belakang: Semarang merupakan penyumbang tertinggi jumlah anak jalanan di Jawa Tengah. Jumlah anak jalanan pada tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu tercatat sebanyak 392 anak jalanan. Kehidupan pada anak jalanan dari aspek kesehatan rentan terhadap penyakit karena lingkungan dan pola hidup yang kurang baik. Mereka sering mengalami penyakit menular seperti diare, ispa, malaria, tuberculosis akibat dari asupan makanan kurang baik dan lingkungan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit menular pada anak jalanan di Kota Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross- sectional, dengan subjek penelitian anak jalanan. Sampel penelitian yaitu sebesar 55 anak dengan teknik random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit ISPA (p value = 0,028), ada hubungan status gizi dengan kejadian penyakit diare (p value = 0,000), tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit malaria (p value = 0,276), ada hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit tuberkulosis (p value =0,038). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian penyakit ISPA, diare, tuberkulosis pada anak jalanan umur 5-10 tahun di Kota Semarang. Dan variabel kejadian penyakit malaria tidak ada hubungan.