Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data per Desember 2020, terdapat 34,47% dari total 376 kasus TB Paru BTA (+) dan terdapat 206 kasus baru BTA (+) dengan riwayat kontak serumah. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan sosial, ketahanan pangan, praktik hygiene, dan kondisi rumah pasien sebagai faktor risiko kejadian TB Paru BTA (+) dengan riwayat kontak serumah. Metode: Jenis penelitian menggunakan metode kasus kontrol dengan 74 sampel. Data analisis menggunakan uji Chi-Square dan uji regresi logistik. Hasil: Berdasarkan hasil bivariat ditemukan bahwa faktor risiko yang terbukti berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA (+) adalah tingkat pendidikan, tingkat ketersediaan pangan, stabilitas pangan, kualitas pangan, kebiasaan menjemur alat tidur, kebiasaan membuka jendela rumah, kebiasaan mencuci tangan, luas ventilasi, jenis dinding, dan jenis lantai. Probabilitas responden untuk mengalami kejadian TB Paru BTA (+) berdasarkan analisis multivariabel dengan memiliki faktor risiko tingkat pendidikan yang rendah, tingkat ketersediaan pangan yang buruk, tidak memiliki kebiasaan membuka jendela rumah, tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan, luas ventilasi yang buruk, dan jenis dinding yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar 85,2 %. Kesimpulan: Meningkatkan penyuluhan dan upaya pecegahan kejadian TB Paru BTA (+).