PERILAKU MAKAN JULANG EMAS (Rhyticeros undulatus) PADA SAAT BERSARANG DI GUNUNG UNGARAN JAWA TENGAH

Main Article Content

Jammalludin Dahlan
Margareta Rahayuningsih

Abstract

Julang Emas (Rhyticeros undulatus) merupakan salah satu jenis burung rangkong yang terdapat di Gunung Ungaran, Indonesia. Burung Julang Emas termasuk hewan yang dilindungi UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Convention on International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) telah mengkategorikan burung rangkong dalam daftar appendiks II. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengamati perilaku makan Julang Emas pada saat bersarang dan mengumpulkan data buah pakan di Gunung Ungaran. Data yang diambil adalah cara Julang Emas memberi makan ke dalam sarang, waktu dan jumlah kehadiran memberi makan, dan jenis buah pakan yang diberikan ke dalam sarang. Hasil penelitian menunjukan Julang Emas jantan memberi makan induk betina dengan cara memuntahkan satu per satu buah pakan, kemudian diposisikan pada ujung paruhnya dan mengoperkannya ke ujung paruh betina di dalam sarang. Julang Emas jantan cenderung memberi makan sebanyak 1–4 kali dalam sehari. Dalam sekali kedatangan, Julang jantan dapat mambawa buah pakan 2–48 buah di dalam kantung lehernya. Waktu yang paling sering digunakan Julang Emas memberi makan adalah antara pukul 15.00–16.00 WIB. Julang jantan mampu memberi makan dengan laju yang cukup tinggi (9–10 buah per menit). Jenis buah yang paling banyak dikonsumsi oleh Julang Emas di Gunung Ungaran adalah dari famili Lauraceae 10 jenis (34%), dan famili  Moraceae (Ficus) tujuh jenis (23%).

 

Wreathed Hornbill (Rhyticeros undulatus) is one of hornbill spesies found in Mount Ungaran, Indonesia. Wreathed Hornbill is belong to protected animals Law No. 5 of 1990 on the Conservation of Natural Resources and Ecosystems. Convention on International Trade of Endangered Species of Wild Fauna And Flora (CITES) has categorized hornbill in the appendix II. The objective of the study was to observe the feeding behavior during the breeding season and collect fruit data Wreathed Hornbill on Mount Ungaran. The collected data is how Wreathed Hornbill feed into the nest, time and attendance feed to the nest, and the type of fruit that given to the nest.  The results showed the male Wreathed Hornbill feeding the female by regurgigated one fruit, then position it on tip of the bill and passed it to the female in the nest. The males tend to eat as many as 1-4 times a day. In one arrival, the male Hornbill can take 2-48 fruit in his esophagus. The most commonly time used by Wreathed Hornbill is between 03.00-04.00 PM. Male hornbill able to spend as much fruit 9-10 fruit per minute. Most fruit consumed by Wreathed Hornbill in Mount Ungaran is from the family Lauraceae 10 species (34%), and family Moraceae (Ficus) seven types (23%).

Article Details

How to Cite
Dahlan, J., & Rahayuningsih, M. (2016). PERILAKU MAKAN JULANG EMAS (Rhyticeros undulatus) PADA SAAT BERSARANG DI GUNUNG UNGARAN JAWA TENGAH. Life Science, 4(1). Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/UnnesJLifeSci/article/view/12270
Section
Articles

References

Kauth, M., Engel, S., Lastimoza, L. L. & Curio, E. (1998). Observations on the breeding biology of the Writhed-billed Hornbill (Aceros waldeni) in the Philippines. J. Ornithol, 139: 475–483.

Kinnaird, M.F. (1998). Evidence for effective seed dispersal by the Sulawesi red-knobbed hornbill, Aceros cassidix. Biotropica 30:50–55.

Kinnaird, M.F & O’Brien, T.G. (2007). The Ecology and Conservation of Asian Hornbill: Farmers of the forest. Chicago: University of Chicago Press. 315 hlm.

MacKinnon, J., Karen, P., van Balen, B. (2010). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI.

Mardiastuti, A., Salim, L.R. & Mulyani, Y.A. (1999). Perilaku makan Rangkong Sulawesi pada dua jenis Ficus di Suaka Margasatwa Lambusango, Buton (Feeding behavior of Sulawesi Red-Knobbed Hornbills on Two Ficus Trees in Lambusango Wildlife Sanctuary, Buton). Media Konservasi. 6(1):7-10.

Poonswad, P., Tsuji, A., Jirawatkavi, N., Chimchome, V. (1998). Some aspects of food and feeding ecology of sympatric hornbill species in Khao Yai National Park, Thailand. Pp. 137-157. In Poonswad P. (ed). The Asian Hornbillls: Ecology and Conservation; Bangkok. Thai Studies in Biodiversity No. 2: p 1-336.

Rahayuningsih, M. dan Nugroho, E.K. 2011. Studi ekologi dan profil habitat Julang Emas (Rhyticeros undulatus) di Gunung Ungaran sebagai upaya strategi konservasi di Gunung Ungaran. Laporan Penelitian. Semarang: LP2M Universitas Negeri Semarang.

Rahayuningsih, M. dan Nugroho, E.K. (2013). The Distribution and population of Wreathed Hornbill (Aceros undulatus) in Mount Ungaran Central Java. Int. J. Envir. Sci. Dev. 4(5): 492-495.

Snow, D. W., and Snow, B. K. (1986). Some aspects of avian frugivory in a north temperate area relevant to tropical forest. In A. Estrada and T. H. Fleming (Eds.). Frugivores and sDed Dispersal, pp. 159– 164. Dordrecht: Dr. W. Junk Publishers.

Suryadi. (1994). Tingkah Laku Makan Rangkong Sulawesi (Rhyticeros cassidix) pada Masa Tidak Berbiak di Cagar Alam Tangkoko Batuangus Sulawesi. Skripsi. Jakarta: Biologi FMIPA UI.

[UU] Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta: Sekretariat Negara

Yusuf, M. (2003). Rangkong (Hornbill). http://www.warsi.or.i.bulletin-AS/ASP-edisi-10/asp-10-20.html. [6 Oktober 2013]