Mortalitas dan Kerusakan Jaringan pada Setiap Gejala Infeksi Larva Oryctes rhinoceros L. Akibat Perlakuan Cendawan Metarhizium anisoplia
Main Article Content
Abstract
Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.) merupakan hama utama tanaman kelapa di Indonesia. Pengendalian O. rhinoceros dapat dilakukan dengan menggunakan cendawan entomopatogen M. anisopliae. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian cendawan M. anisopliae terhadap mortalitas larva O. rhinoceros dan menganalisis kerusakan jaringan larva O. rhinoceros pada setiap gejala infeksi akibat perlakuan cendawan M. anisopliae. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian konsentrasi M. anisopliae yang berbeda dapat menyebabkan mortalitas pada larva O. rhinoceros. Larva pada hari ke 12 setelah aplikasi pada perlakuan P3 (4 gram M. anisopliae) sudah mengalami kematian sebesar 100%. Sedangkan larva pada perlakuan P1 (1 gram M. anisopliae) membutuhkan waktu yang lebih lama. M. anisopliae merusak jaringan larva O. rhinoceros dengan tingkatan kerusakan yang berbeda pada setiap tahapan gejala infeksi. Gejala infeksi yang muncul yakni bercak cokelat (melanisasi), kaku (mumifikasi), muncul hifa putih (mikosis) dan muncul koloni cendawan berwarna hijau tua.
Horn beetle (Oryctes rhinoceros L.) is the main pest of coconut plants in Indonesia. Control of O. rhinoceros can be performed using entomopathogenic fungus M. anisopliae (Moslim et al., 2009). The aim of this study was to analyze the effect of M. anisopliae fungus on mortality of O. rhinoceros larvae and to analyze tissue damage of O. rhinoceros larvae in each infection symptom due to the treatment of M. anisopliae fungus. The results of the study showed that different concentrations of M. anisopliae can cause mortality in O. rhinoceros larvae. Larvae on the 12th day after application on P3 treatment (4 grams of M. anisopliae) have experienced 100% death. Whereas larvae in P1 treatment (1 gram M. anisopliae) took longer. M. anisopliae damages the tissue of O. rhinoceros larvae with different levels of damage at each stage of the infection symptoms. Symptoms of infection that appear are brown spots (melanisasi), stiffness (mummification), white hyphae appear (mycosis) and dark green colonies appear.