POPULASI JULANG EMAS (Aceros Undulatus) DI GUNUNG UNGARAN JAWA TENGAH

Main Article Content

Yuliana Rachmawati
Margareta Rahayuningsih
Nugroho Edi K

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui Populasi Julang Emas di Gunung Ungaran. Data populasi diperoleh dengan menggunakan Metode Variable Circular Plot (VCP) dengan jarak radius pengamatan 1 Km (Luas VCP 0,535 Km²). Penelitian dilakukan pada bulan Juli- Agustus 2011 dan Januari 2012. Pengambilan data dimulai pukul 06.00- 16.00 WIB. Hasil penelitian menunjukanpopulasi Julang Emas di Gunung Ungaran adalah 15 ekor/Km². Populasi Julang Emas di Gunung Ungaran tersebar merata di empat stasiun dengan kepadatan populasi distasiun Medini (19,21 ekor/Km²), stasiun Banyuwindu (15,66 ekor/Km²), stasiun Gajah Mungkur (12,48 ekor/Km²) dan stasiun Gunung Gentong (10,5 ekor/Km²). Perbandingan rasio kelamin antara jantan dan betina yaitu 1:1 menunjukkan populasi Julang Emas di Gunung Ungaran berada pada musim tidak berbiak.

The objective of this study was to determine the Wreathed Hornbill population at Mount Ungaran. Population data obtained using VCP (Variable Circular Plot) with 1 km diameter of circular plot (0.535 Km²). The study was conducted from July-Agustus 2011 and January 2012. The Observation started at 06:00 am to 04:00 pm. The results showed that the population of Wreathed Hornbill in Mount Ungaran was 15 individual/Km². The population of Wreathed Hornbill distributed was four station that were Medini station (19 individual/Km²), Banyuwindu station (15 individual/Km²), Gajah Mungkur station (12 individual/Km²) and Gunung Gentong station (10 individual/Km²). Sex ratio between male and female was 1:1, that showed the Wreathed Hornbill was not in breeding season.

Article Details

Section
Articles

References

Adisaputra DP. 2005. Prevalensi dan Perilaku Rangkong Di Gunung Ungaran Kabupaten Kendal Jawa Tengah (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri semarang.
Bibby Colin, Jones Martin & Marsden Stuart 2000. Teknik-teknik akspedisi lapangan Survei Burung. Bogor: SMKG Mardi Yuana Bogor.
Darmawan, Muhdian Prasetya. 2006. Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tipe Habitat di Hutan Lindung Gunung Lumut Kalimantan Timur. (Skripsi). Departernen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Holmes DIS, Suwelo & B Van Balen. 1993. The Distribution and status of Hornbills in Indonesia. Bangkok
Himmah I. 2007.Keanekaragaman dan Karakteristik Jenis Pohon Sebagai Habitat Julang Emas (Aceros Undulatus) di Bukit Gentong Gunung Ungaran (Skripsi). Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Diponegoro.
Kinnaird,M. F.1998. Evidence for Effective Seed Dispersal by The Sulawesi Red-knobbed Hornbill, Aceros cassidix. Biotropica 30 (1):50-55
MacKinnon J, K Philips & B Van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali (Termasuk Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam). Jakarta: Puslitbang-Biologi.
Nugroho H. 2000. Ekologi Julang Emas (Aceros Undulatus, Shaw 1811) pada musim tidak berbiak di Nusakambangan, Jawa Tengah. Bogor: Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI.
Poonswad, P. and Kemp, A. 1993. Manual to the conservation of Asian hornbills. Bangkok: Sirivatana Interprint.
Rahayuningsih M,& Nugroho Edi K. 2012. Studi Ekologi dan Profil Habitat Burung Julang Emas (Aceros Undulatus) sebagai upaya strategi konservasi di Gunung Ungaran Jawa Tengah (Laporan Fundamental Research).Semarang. Universitas Negeri semarang.
Rombang MW & Rudyanto. 1999. Daerah Penting bagi Burung di Jawa dan Bali. Bogor:PKA/Birdlife International-Indonesia Programe.
Suryadi, 1994.Tingkah Laku Makan Rangkong Sulawesi (Rhyticeros cassidix) pada Masa Tidak Berbiak di Cagar Alam Tangkono Batuangus Sulawesi. Skripsi. S1. Biologi FMIPA UI