Effects of Light for Callus Induction of Mangrove Plant (Rhizophora Apiculata Bi) by In Vitro

Main Article Content

I’anatushshoimah I’anatushshoimah
Yulita Nurchayati
Erma Prihastanti
Rini Budi Hastuti

Abstract

Initiation of Rhizophora apiculata BI propagation in vitro can be done by callus culture. Induction of mangrove callus has the problem of  browning emergence. The phenomenon of browning can be overcome by limiting the treatment of light. The purpose of this research were to study the effect of light duration on callus growth, to understand the duration of light treatment that can spur the optimal callus growth, and to understand the effect of the light treatment on the browning event. The explants used were leaf grown in Murashige and Skoog (MS) medium with addition of NAA 1 ppm, BAP 0.3 ppm and activated charcoal 12 g / l. The treatments included 24 hour dark treatment, 24 hours light, dark 16 hours light 8 hours, light 8 hours dark 16 hours with 4 repetitions each. The results showed that the light treatment could induce callus formation while 24 hour dark treatment could reduce browning. All explant grown in conditions exposed to light and dark spewn exudate. The best callus growth (0.1939 g) was obtained in the T16G8 treatment (light 16 hours, dark 8 hours) with the time of the emergence of callus 6 DAP. Research about tissue culture with mangrove plants is rarely conducted because of high browning possibility. Thus, the novelty of this research lies upon the process of browning prevention using light duration treatment so browning could be prevented and mangrove culture could produce callus.


 


Inisiasi perbanyakan Rhizophora apiculata BI secara in vitro dapat dilakukan dengan kultur kalus. Induksi kalus mangrove memiliki masalah munculnya kecoklatan. Fenomena pencoklatan bisa diatasi dengan membatasi perawatan cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh lama pencahayaan terhadap pertumbuhan kalus, mengetahui lama perlakuan cahaya yang dapat memacu pertumbuhan kalus yang optimal, dan mengetahui pengaruh perlakuan cahaya terhadap kejadian pencoklatan. Eksplan yang digunakan adalah daun yang ditanam pada media Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan NAA 1 ppm, BAP 0,3 ppm dan arang aktif 12 g / l. Perlakuan tersebut meliputi perlakuan gelap 24 jam, terang 24 jam, terang gelap 16 jam 8 jam, terang 8 jam gelap 16 jam dengan masing-masing 4 pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan cahaya dapat menginduksi pembentukan kalus sedangkan perlakuan gelap 24 jam dapat mengurangi pencoklatan. Semua eksplan tumbuh dalam kondisi terpapar eksudat yang dimuntahkan terang dan gelap. Pertumbuhan kalus terbaik (0,1939 g) diperoleh pada perlakuan T16G8 (terang 16 jam, gelap 8 jam) dengan waktu munculnya kalus 6 HST. Penelitian tentang kultur jaringan dengan tanaman mangrove jarang dilakukan karena kemungkinan kecoklatannya tinggi. Dengan demikian, kebaruan dari penelitian ini terletak pada proses pencegahan pencoklatan menggunakan perlakuan durasi yang ringan sehingga pencoklatan dapat dicegah dan kultur mangrove dapat menghasilkan kalus.

Article Details

How to Cite
I’anatushshoimahI., Nurchayati, Y., Prihastanti, E., & Hastuti, R. (2020). Effects of Light for Callus Induction of Mangrove Plant (Rhizophora Apiculata Bi) by In Vitro. Life Science, 9(2), 138-148. https://doi.org/10.15294/lifesci.v9i2.47157
Section
Articles