Potensi Ekstrak Buah Jambu Tangkalak (Bellucia pentamera Naudin) sebagai Penghambat Pertumbuhan Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus
Main Article Content
Abstract
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit gangguan saluran pencernaan dan infeksi. Salah satu tumbuhan obat yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah buah jambu tangkalak (Bellucia pentamera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah jambu tangkalak dan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan E. coli dan S. aureus serta golongan senyawa metabolit sekunder. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan beberapa perlakuan konsentrasi yaitu 200; 400; 600; dan 800 mg/mL serta kontrol positif antibiotik kloramfenikol 0,03 mg/mL. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak buah B. pentamera mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri. Ekstrak buah jambu tangkalak berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus. Konsentrasi 200 mg/mL ekstrak buah jambu tangkalak sudah mampu menghambat dengan zona hambat 3,82 mm (24 jam) untuk bakteri E. coli sedangkan untuk bakteri S. aureus menghasilkan zona hambat 7,12 mm (24 jam) dan 8,37 mm (48 jam). Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa semua perlakuan konsentrasi ekstrak mampu menghambat pertumbuhan bakteri berpotensi sebagai bakteriostatik dengan kategori lemah.
kata kunci: Antibakteri; Bellucia pentamera; Ekstrak; Escherichia coli; Staphylococcus aureus