Distribusi Walet (Collocalia sp) di Kabupaten Grobogan

Main Article Content

Moch. Samsul Arifin
Margareta Rahayuningsih
Sri Ngabekti

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi rumah walet (Colocalia sp), terutama walet yang dibudidayakan di rumah walet di Kabupaten Grobogan. Metode pengumpulan data terdiri dari data spasial dalam bentuk data yang meliputi peta topografi yang terdiri dari peta jalan, peta sungai, peta ketinggian, peta suhu yang berasal dari peta landsat dan data tabular  distribusi rumah walet di Kabupaten Grobogan. Penentuan distribusi rumah walet dengan menggunakan Global Position System (GPS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah walet tersebar di sepuluh kecamatan di Kabupaten Grobogan yang diamati. Kecamatan Purwodadi menempati peringkat tertinggi dalam perolehan rumah walet di Kabupaten Grobogan, yaitu sebanyak 209 rumah walet, sedangkan Kecamatan Kedungjati menempati peringkat terendah dengan enam rumah walet. Daerah dengan kategori "paling cocok " adalah kecamatan Gabus dan Ngaringan. Daerah dengan habitat kesesuaian "tepat" adalah kecamatan  Kradenan, Tawangharjo, Kedungjati, Tegowanu, dan Gubug yang mempunyai potensi berkembang  untuk budidaya sarang walet. Distribusi rumah walet di sepuluh kecamatan yang diamati merupakan daerah perkotaan. Faktor keamanan adalah penting dan merupaka faktor utama  menyebabkan banyak rumah walet dibangun di daerah perkotaan.

The study aims to know swallow (Colocalia sp) house distribution, especially swallow that cultivating in the swallow house at Grobogan Regency. Data collection method consist of spatial data in form of data that include topographic map which consist of  road map, river map, elevation map, temperature map. It was derived from landsat maps and tabular data of swallow house distribution in Grobogan Regency. Determination of swallow house distribution by using Global Position System (GPS). The results of this study show that swallows house have been distributed in ten subdistricts of Grobogan Regency that are observed. Purwodadi Subdistrict occupy the highest rank in acquisition of swallow house in Grobogan Regency, that as many as 209 swallow house, whereas Kedungjati Subdistrict occupy the lowest rank with six swallow house. Area with category “ most appropriate” as Gabus and Ngaringan District. Area with habitat suitability “ appropriate” as Kradenan, Tawangharjo, Kedungjati, Tegowanu, and Gubug district had a potential to developing nest swiftlet cultivation. Swallow house distribution in ten subdistricts that are observed numerouse urban areas. Safety factor is important and more principal for factors that caused many swallow houses are builded in urban areas.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Moch. Samsul Arifin, Gedung D6 Lt.1 Jl. Raya Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia 50229

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang  Indonesia

Margareta Rahayuningsih, Gedung D6 Lt.1 Jl. Raya Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia 50229

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang  Indonesia

Sri Ngabekti, Gedung D6 Lt.1 Jl. Raya Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia 50229

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang  Indonesia