PEMAHAMAN SISTEM BAHAN BAKAR KONVENSIONAL MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DI SMK YOSEF CEPU

Main Article Content

Harizal Rizki Ramadhian
Boenasir -
Widi Widayat

Abstract

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada pem-belajaran sistem bahan bakar konvensional yang diajarkan dengan media animasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Oto SMK Yosef Cepu sebanyak 96 yang terdiri 3 kelas dengan jumlah siswa masing-masing kelasnya berbeda-beda. Dua kelas diambil sebagai sampel yaitu kelas X Otomotif A sebagai kelompok eksperimen dengan 30 siswa yang menggunakan media animasi, sedangkan kelas X Otomotif B sebagai kelompok kendali dengan jumlah siswa 31 yang menggunakan sistem ceramah konvensional. Rata-rata nilai pre-test dan nilai post-test pada kompetensi sistem bahan bakar konvensional diperoleh berbeda. Nilai hasil belajar pre-test kelompok eksperimen sebesar 68,83 dan nilai hasil belajar post-test sebesar 80,16. Sedangkan pada kelompok kendali nilai hasil belajar pre-test diperoleh rata-rata sebesar 70,16 dan nilai hasil belajar post-test diperoleh rata-rata sebesar 71,29. Disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, dengan demikian hipotesis dapat diterima. Hasil uji t membuktikan adanya peningkatan yang signifikan sebesar 16,47% pada kelompok eksperimen.

This research is aimed to determine the comprehension level of students on the learning system of conventional fuels which be taught by animation media. The populations of this research are 96 students originated from three Class X of Yosef Oto SMK in Cepu in which the amount of each class is different. Two classes fixed as samples are A automotive class X which plays a role as experiment group with 30 students using animation media, while 31 students from B automotive class X as control group using conventional lecture. The average of pre-test and post-test score for competency of conventional fuel cell found is different. The score of learning outcomes of pre-test and post-test of experiment group are 68,83 and 80,16, respectively, while in control group are 70, 16 and 71,29. In conclusion, Ha is accepted and inversely Ho is rejected. The t-test results prove a significant increase of 16,47% for experiment group.

Article Details

Section
Articles

References

Harsono, B. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Ceramah Konvensional dengan Ceramah Berbantuan Media Animasi pada Pembelajaran Kompetensi Perakitan dan Pemasangan Sistem Rem. Jurnal PTM. Volume 9, No. 2
Manjit and Ramesh. 2006. Multimedia Learning Packages: Design Issues and Implementation Problem. Malaysian Online Journal of Instructional Technology (MOJIT). Volume 3, No. 1, 43-56
Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, N. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru