Tatakrama Manner Di Jepang Sebagai Upaya Pemahaman Budaya Jepang

  • Dr. Herniwati S.Pd. M.Hum. Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia
  • Dianni Risda
  • Melia Dewi Judiastri

Abstract

Abstrak

Dalam pembelajaran bahasa Jepang, pemahaman pengetahuan budaya Jepang sangatlah dibutuhkan. Kebiasaan masyarakat, tata krama, dan aturan-aturan yang berlaku di negara tersebut akan menimbulkan Cultureshock pada pembelajar saat ia berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang Jepang karena kekuranganpahaman akan aturan budaya mereka. Juga akan lebih terasa ketika orang Indonesia harus tinggal di Jepang untuk belajar atau bekerja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mahasiswa mengenai manner, tata krama, dan aturan di negara Jepang sebagai salah satu upaya dalam pemahaman budaya Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan angket yang disebarkan pada 82 orang mahasiswa.Berdasarkan hasil angket pada 82 responden, yang 81% menyatakan mengalami gap komunikasi dan kekeliruan ketika berkomunikasi dengan orang Jepang baik secara lisan maupun tulisan juga tindakan aktivitas ketika berhadapan dengan orang Jepang yang diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman budaya Jepang. Seperti saat wawancara, ojigi, bertukar kartu nama, budaya memberikan cinderamata/omiyage, dan kebiasaan sehari-hari di Jepang lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut mahasiswa diberikan materi-materi ajar yang terdapat dalam “Daily life manner in Japan†yang di dalamnya memuat referensi manner, kebiasaan, serta aturan-aturan orang Jepang yang disajikan pada perkuliahan daring/online. Luaran hasil penelitian ini diperoleh bahwa pemahaman mahasiswa meningkat  mengenai pengetahuan manner Jepang yang berhubungan dengan tata krama dan kebiasaan dalam kehidupan sehari hari Jepang seperti  Pengetahuan macam-macam ojigi, aturan tukar kartu nama (meishikoukan), aturan saat wawancara (mensetsu), dan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang berkaitan saat memberikan omiyage, berkunjung kerumah orang Jepang, dan lainnya. Pemahaman yang baik mengenai budaya Jepang memudahkan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang Jepang sesuai dengan tata krama dan manner dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

Abstract

In learning Japanese, understanding Japanese cultural knowledge is very needed. The habits of society, manners, and the rules that apply in the country will cause a culture shock in the learner when he communicates and interacts with Japanese people because of a lack of understanding of their cultural rules. It will also be more pronounced when Indonesians have to live in Japan to study or work.The purpose of this study was to determine students' understanding of manners, habits, and rules in Japan as an effort to understand Japanese culture. The research method used is a descriptive method with a questionnaire distributed to 82 students. Based on the results of a questionnaire on 82 respondents, 81% stated that they experienced communication gaps and mistakes when communicating with Japanese people both verbally and in writing as well as activities when dealing with Japanese people due to lack knowledge and understanding of Japanese culture. Like during interviews, bowing ojigi, exchanging business cards, the culture of giving souvenirs, and other daily habits in Japan. To overcome these problems students are given teaching materials contained in "Daily life manner in Japan" which contains references to Japanese manner, habits, and rules presented in online / online lectures. The results of this study indicate that understanding students increase knowledge of Japanese mannerisms related to Japanese manners and habits such as knowledge of various ojigi, business card exchange rules (meishikoukan), rules during interviews (mensetsu), and Japanese phrases related to giving omiyage, visiting Japanese homes, and others. A good understanding of Japanese culture makes it easier for students to communicate and interact with Japanese people according to manners and manners in everyday life in Japan.

Published
2021-03-27