NEED ASSESMENT MODEL PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BIDANG BIMBINGAN BELAJAR BERBANTUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SMA NEGERI KOTA SEMARANG
Abstract
Need assesment sebagai langkah yang menentukan kualitas pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Fenomena menunjukkan, guru bimbingan dan konseling kurang memperhatikan langkah yang dimaksud, melakukan analisis masih manual. Metode penelitian menggunakan pendekatan Mixed Method dengan desain deskriptif eksplanatori (sequential explanatory), artinya pengumpulan data secara kuantitatif. Metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam, memperluas, memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif yang diperoleh pada tahap awal. Populasinya guru bimbingan dan konseling Sekolah Menengah Atas negeri di kota Semarang, teknik sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling. Teknik kuesioner, dan wawancara sebagai pengumpul data, dianalisis dengan mengintegrasikan ke dua interprestasi data secara deskriptif eksploratif, sehingga diperoleh data kualitatif baru. Hasil penelitian menunjukkan need assessment program bimbingan konseling bidang bimbingan belajar dalam kategori baik sekali, namun guru bimbingan dan konseling tidak mengetahui cara melakukan standarisasi instrumen dengan software program komputer. Disarankan, guru bimbingan dan konseling belajar melakukan standarisasi instrumen, dan ketrampilan teknologi informasi.
Needs assessment as a step that determines the quality of guidance and counseling program. The phenomenon shows, guidance and counseling teachers pay less attention to the steps mentioned, the analysis is still manual. Mixed methods research approach to the design of descriptive explanatory method (sequential explanatory), meaning that the quantitative data collection. Qualitative methods serve to prove, deepen, broaden, weaken and abort the quantitative data obtained in the early stages. Guidance and counseling teacher population of high school in the Semarang city, the sample technique used is Purposive Sampling and Cluster Random Sampling. Techniques questionnaires, and interviews as data collection, analyzed by integrating the two interpretations of the data in a descriptive explorative, in order to obtain new qualitative data. The results showed need assessment guidance and counseling program areas tutoring in the category of very good, but the teachers’ guidance and counseling do not know how to standardize the instrument with a computer software program. Suggested, teacher guidance and counseling to learn to do the standardization of instruments, and information technology skills.
References
Cobia, D.C. & Handerson, D.A. 2003. Handbook of School Counseling. Upper Saddle River: Merrill Prentice Hall.
Cobia, D.C. & Handerson, D.A. 2007. Developing an Effective and Accountable School Counseling Program. Upper Saddle River: Merrill Prentice Hall
Depdiknas. 2005. Panduan Pengembangan Diri. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung: Jurusan PPB FIP UPI
Fontana, A. & Frey, J.H. 2006. Interviewing: The Art of Science. Dalam N.K. Denzin & Y.S. Lincoln (ed.). Handbook of Qualitative Research. Thousand Oaks: SAGE Publications
Gall, M.D., Gall, J.P. & Borg, W.R. 2003. Educational Research: AnIntroduction. Boston: Allyn & Bacon
Gibson, R.L. & Mitchell, M.H. 2011. Introduction to Counseling and Guidance. Diterjemahkan Y. Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Gysbers, N.C. & Handerson, P. 2006. Developing and Managing Your School Guidance and Counseling Program. Alexandria: American Counseling Association
Hadi, S. 2000. Statistik. Jilid I. Yogyakarta: Penerbit Andi
Hanson, W.E. et.al. Mixed Methods Research Design in Counseling Psychology online International online journals ( see Forum : Qualitative Social Research at http: //qualitativeresearch.net) and Web sites (e.g.,http://www.fiu.edu/_bridges/people.htm).access 04/01/2010
Kartadinata. 2003. Bimbingan dan Konseling Perkembangan: Pendekatan Alternatif Bagi Perbaikan Mutu dan Sistem Manajemen Layanaan Bimbuingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Bimbingan dan Konseling. 4 (11): 1-15
Kemendiknas. 2009. Pusat Statistik Pendidikan: Tabel 11, 20, dan 22. (online) diunduh melalui http://www.kemendiknas.go.id. pada tanggal 14 April 2011
Loudon & Loudon. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Mengelola Perusahaan Digital. Yogyakarta: Andi
McLeod & Schell. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Moleong, L.J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyo. 2009. Faktor-faktor yang Berkontribusi terhadap KepuasanKerja dan Kinerja Konselor (Guru Pembimbing) di Sekolah. Disertasi tidak dipublikasikan. Semarang: PPs Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) Bandung: Alfabeta
Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi III. Yogyakarta: STIE YKPN
Sunawan, Sugiharto, D.Y.P., & Tri Anni, C. 2012. Dalam penerbitan. Efektivitas Bimbingan Kesulitan Belajar Berbasis Self Regulated Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan
Sutanta, E. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
Thompson, D.W., Loesch, L.C. & Seraphine, A.E. 2003. Development of an Instrument to Assess the Counseling Needs of Elementary School Students. Professional School Counseling.online at http://findarticles.com/p/articles/mi_m0KOC/is_1_7/ai_110962189/.access 23/04/2011
Tyler, J.M. & Sabella, R.A. 2004. Using technology to improve counseling practice: A primer for the 21st century. Alexandria, VA: American Counseling Association