PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK MELALUI PEER TRAINING

  • Eko Adinuryadin Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
  • Samsudi Samsudi Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
  • Masrukan Masrukan Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
Keywords: teacher ability, scientific learning, peer training

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi kesulitan guru yang belum dapat diatasi melalui forum MGMP sekolah yaitu dalam melaksanakan pembelajaran saintifik. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan desain peer training yang dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik. Penelitian tindakan kepengawasan ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Terdapat tiga indikator keberhasilan yaitu kualitas peer training, perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran saintifik mencapai skor 75%. Hasil pengamatan menunjukkan skor peer training Siklus 1 sebesar 85,00 dan Siklus 2 sebesar 92,50, diperoleh skor gain 0,50 berkriteria “sedangâ€. Skor rata-rata perencanaan pembelajaran saintifik Siklus 1 sebesar 67,38 dan pada Siklus 2 sebesar 90,48, diperoleh skor gain 0,71 berkriteria “tinggiâ€. Skor rata-rata pelaksanaan pembelajaran saintifik pada Siklus 1 sebesar 70,78 dan pada Siklus 2 sebesar 91,88, diperoleh skor gain 0,72 berkriteria “tinggiâ€. Berarti peer training dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik.
Peneliti merekomendasikan kepada para trainer dan pengawas agar peer training dapat dijadikan referensi untuk kegiatan pelatihan, baik di lingkup satu maupun beberapa sekolah. Hal penting yang peneliti sarankan dalam peer training yaitu hendaknya peer training dilaksanakan sesuai alokasi hari MGMP sekolah agar tidak mengganggu aktivitas guru dalam mengajar.

 

The research’s settings are difficulties of teachers that not solved by teacher group yet, is to carry out the scientific learning. The aims are to formulate peer training that can increase teacher ability to carry scientific learning. This is an action research of supervisionary with two cycles. Every cycle passes planning, implementation, observation, and reflection. There are three success indicators, peer training quality, planning and doing scientific learning reach score 75%. The observation result peer training score at Cycle 1 is 85.00 and Cycle 2 is 92.50, gain score 0,50 (medium). The average of observation scores of planning scientific learning at Cycle 1 is 67.38 and Cycle 2 is 90,48, gain score is 0.71 (high). The average of observation scores of carrying scientific learning at Cycle 1 is 70.78 and Cycle 2 is 91.88, gain score is 0.72 (high). It’s meant peer training activity make increase teacher ability in planning and carry out scientific learning. Researcher recommends to other trainer and superintendants that could be reference for similar trainings, either scope in a school or in several schools. The important thing that researcher suggests is that in peer training should done in the day of teacher group activity that alocated in school that not disturbs teacher activity.

References

Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Depdiknas. 2006. Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) 1 dan 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djoehaeni, H. 2009. Hakikat Perencanaan Pembelajaran. Diakses di http:// f i l e. u p i . e d u / D i r e k t o r i / F I P / J U R . _ PGTK/197007241998022-HENY_DJOEHAENI/

HAKIKAT_PERENCANAAN_ PEMBELAJARAN_%5BCompatibility_ Mode%5D.pdf (20 November 2013).

Gora, W. dan Sunarto. 2010. Pakematik (Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK). Jakarta: Elex Media komputindo.

Hake, R.R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. Dept. of Physics, Indiana University. Originally posted on 3/13/99 at AERA-D - American Educational

Research Association’s Division D, Measurement and Research ethodology. Diakses di http://www.physics.indiana.edu/~sdi/ AnalyzingChange-Gain.pdf (12 Maret 2014).

Hamalik, O.2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: P.T. Bumi Aksara.

Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar Vol.7. No.1. 2006: 1-13. Diakses di http://dikdas.jurnal.unesa.ac.id/bank/jurnal/ Model_Pembelajaran_Berbasis_Peningkatan_ Ketrampilan_Proses_Sains.pdf (24 November 2013).

Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 - SMA/MA dan SMK/MAK Matematika. Jakarta: Kemdikbud.

Mulyasa, E. 2012. Penelitian Tindakan Sekolah (Meningkatkan Produktivitas Sekolah). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwoko. 2009. Pengembangan Pembelajaran Matematika: Teori Belajar Gagne (Unit 3). Bahan Ajar Pendidikan Jarak Jauh. Direktorat Pendidikan Tinggi. Depdiknas. Jakarta.

Diakses di http://staff.uny.ac.id/sites/default/ files/ PengembanganPembelajaranMatematika_ UNIT_3_0.pdf (24 Januari 2014).

Samsudi. 2009. Desain Penelitian Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Setiawan, 2006. Model Pembelajaran Matematik dengan Pendekatan Investigasi. Yogyakarta: Depdiknas PPPG Matematika.

Sujono. 1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Sudarwan. 2013. Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Makalah. Disampaikan pada Workshop Kurikulum. Jakarta: Tidak diterbitkan.

Sukmadinata, N.S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

How to Cite
Adinuryadin, E., Samsudi, S., & Masrukan, M. (1). PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK MELALUI PEER TRAINING. Educational Management, 3(1). Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/eduman/article/view/4355
Section
Articles