HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PEMBINAAN MENTAL DAN MORAL MELALUI LATIHAN FISIK, AKTIVITAS TARUNA DAN KEHADIRAN DI ASRAMA DENGAN PRESTASI AKADEMIK TARUNA
Abstract
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengembangan spiritual dan mental dan prestasi akademik taruna, dan pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pembangunan spiritual dan mental untuk taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ada hubungan antara latihan fisik, kegiatan, dan kehadiran mereka di asrama dan prestasi akademik taruna. (2) Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembangunan spiritual dan mental meliputi (a) latar belakang yang berbeda dari karir, (b) lebih sedikit waktu tersedia untuk merencanakan pengembangan spiritual dan mental, (c) tidak adanya sebuah komite untuk mengevaluasi pengembangan spiritual dan mental, (d) koordinasi yang kurang antara karir, (e) tidak adanya hukuman fisik yang mengakibatkan pelanggaran peraturan, (f) tidak ada perawatan dari karir dan kuliah, (g) sejumlah karier, (h) taruna malas mempengaruhi orang lain untuk mengikuti perilaku mereka. (3) Berdasarkan wawancara, beberapa faktor yang yang mendukung pengembangan spiritual dan mental meliputi (a) pernyataan dari taruna bahwa mereka akan mengikuti aturan, (b) adanya pertibtar, (c) baik sarana dan prasarana, (d) taruna tinggal di asrama sehingga kontrol mudah, (e) seragam taruna memakainya mudah untuk mengaturnya, (f) junior menghormati senior mereka, dan senior menghormati guru mereka, (g) pengawasan ketat orangtua ke taruna (h) ketersediaan karir di asrama untuk mengontrol kegiatan taruna dan (i) pemantauan pengembangan spiritual dan mental.
The quantitative approach is used to find out the relationship between the spiritual and mental development and the cadets’ academic achievement, and the qualitative approach is used to find out the factors that support and hinder the implementation of the spiritual and mental development for the cadets’ of Semarang Merchant Marine Polytechnics. The results of the analysis show that (1) there is a relationship between the physical exercises, cadets’ activities, and their presence in the dormitory and the cadets’ academic achievement. (2) Factors that hinder the implementation of the spiritual and mental development include (a) different basic background of the careers, (b) less available time for planning the spiritual and mental development, (c) the absence of a committee for evaluating the spiritual and mental development, (d) less coordination between careers, (e) the absence of physical punishment resulting in the violation of regulations, (f) no care from careers and lectures, (g) limited number of careers, (h) lazy cadets influence others to follow their behavior. (3) Based on the interviews, some factors that’s support the spiritual and mental development include (a) statement from cadets that they would observe the rules, (b) the presence of pertibtar, (c) good infrastructure and facilities, (d) cadets stay in the dormitory so control is easily made, (e) cadets wearing uniform it easy to organize them, (f) juniors respecting their seniors, and seniors respecting their teachers, (g) strict parent’ supervision to the cadets, (h) the availability of careers in the dormitory to control the cadets’ activities, and (i) the monitoring of the spiritual and mental development.