Efisiensi Faktor - Faktor Produksi Usaha Tani Ubi Kayu di Kabupaten Pati
Abstract
Harvest area and production of cassava in Pati Regency at 2014 are enhancement, but productivity of cassava has decrease.The purpose of this study to determine the technical efficiency, price efficiency and the economic efficiency of the use of factors of production in cassava farming in Pati regency. The independent variables in this study are land area, labor, fertilizer, and seed. While the production of cassava as the dependent variable. The analytical method used is the analysis of technical efficiency, price efficiency and economic efficiency with software frontier 41c tools. The results showed that the use of factors of production in cassava farming in Pati regency yet achieved technical efficiency, price efficiency and economic efficiency. The advice can be given is the use of production factors in the cultivation of cassava in Pati regency can be combined and optimized through the addition of production factors of labor and seedlings, as well as reducing fertilizer production factor.
Luas Panen dan produksi ubi kayu di Kabupaten tahun 2014 mengalami peningkatan, tetapi produktivitas ubi kayu mengalami penurunan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu di Kabupaten Pati. Variabel independen dalam penelitian ini adalah luas lahan, tenaga kerja, pupuk dan bibit, sedangkan produksi ubi kayu sebagai variabel dependen. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi dengan alat bantu software frontier 41c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu di Kabupaten Pati belum tercapai efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi. Saran yang dapat diberikan yaitu penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu di Kabupaten Pati dapat dikombinasikan dan dioptimalkan melalui penambahan faktor produksi tenaga kerja dan bibit, serta mengurangi faktor produksi pupuk.